Pedrus menjelaskan bahwa alasan pihak sekolah memberhentikan anaknya bukan karena pencurian ponsel, melainkan karena MS tidak bersikap jujur selama diinterogasi.
Pedrus menceritakan bahwa anaknya dan temannya izin keluar barisan untuk pergi ke toilet bersama.
Saat di toilet, mereka berpapasan dengan seorang siswi yang mengatakan bahwa temannya ingin mengambil ponselnya di kelas.
Maka, anak Pedrus dan temannya memutuskan untuk mengambil ponsel masing-masing di kelas.
Namun, karena ketidakhati-hatian saat mengambil ponsel, tangan anak Pedrus menyentuh wadah makanan yang dibawa dari rumah.
"Dia kepada anak saya cerita, temannya ini mau ngambil ponselnya di kelas. Lalu anak saya bersama teman yang ketemu di toilet tadi bareng mau ambil ponsel masing-masing," jelas Pedrus
Setelah selesai buang air kecil, mereka kembali ke barisan orasi dan kemudian ke kelas masing-masing.
Namun, salah satu teman anak Pedrus mengaku kehilangan ponsel setelah kembali ke kelas.
Kejadian ini kemudian dilaporkan oleh siswa yang kehilangan ponsel ke wali kelas dan guru BK.
"Dari sini anak saya dicecar pertanyaan hingga bingung, karena yang menanyai itu tiga buru BK. CCTV juga diputar, dan memang terlihat anak saya masuk ruang kelas, dan ambil ponsel miliknya sendiri," urainya.