Eustress disebut juga dengan stres baik, tekanan yang membuat orang semakin termotivasi dan semakin melakukan hal positif.
“Jadi, orang harus memiliki eustress. Karena stres tidak harus dihilangkan. Jika terjadi eustress dalam diri seseorang, itu malah bagus dan membuat orang menjadi termotivasi,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (30/9/2023).
Sedangkan distress merupakan suatu stres yang membuat seseorang semakin tidak nyaman dan tidak termotivasi.
Contoh dari orang yang mengalami distress adalah tidak mau makan dan minum.
“Orang yang mengalami eustress, jika tekanannya hilang, maka orang tersebut jadi tidak stres. Beda lagi dengan seseorang yang pada awalnya distress, kemudian dia bisa bangkit, maka stres tersebut akan hilang,” jelas Christin.
Christin menerangkan, depresi merupakan sebuah gangguan kepribadian, sedangkan stres merupakan tekanan. Tidak semua orang yang stres menjadi depresi.
Seseorang yang sudah mempunyai gangguan depresi, jika mengalami stres dapat memicu gangguan tersebut.
“Depresi itu ciri-cirinya tidak mau makan, hidup terasa selalu suram, seperti itu. Walaupun mungkin tidak ada masalah yang cukup signifikan,” ujar Christin.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Dosen Fakultas Psikologi Universitas Sebelas Maret Surakarta, Farida Hidayati.