Dia menjelaskan, stres merupakan respon hormonal yang ada di dalam tubuh seseorang. Dengan adanya stres, seseorang bisa menjadi lebih waspada dan memiliki mode bertahan.
Lain halnya dengan depresi, ada banyak faktor yang dapat menyebabkan depresi. Stres merupakan salah satu faktornya.
“Keduanya sama-sama melibatkan kimia otak yang dipengaruhi oleh hormon kortisol dan memengaruhi stres tubuh tadi,” ujar Farida kepada Kompas.com, Sabtu (30/9/2023).
Hormon kortisol adalah hormon yang diproduksi pada kelenjar adrenal. Berfungsi sebagai penyedia energi ketika sedang dibawah tekanan dan ancaman.
Menurut Farida, stres dikaitkan dengan kecemasan atau memiliki hubungan secara langsung dengan beberapa hal yang membuat seseorang menjadi cemas.
Stres mengakibatkan peningkatan detak jantung, sakit kepala, dan berujung pada penyakit jantung.
Sedangkan, depresi lebih dilihat dari gangguan suasana hati karena perasaan sedih yang sangat mendalam.
Depresi mengakibatkan seseorang kehilangan minat, mati rasa, dan tidak punya kepedulian terhadap lingkungan.
“Jika seseorang stres, belum tentu orang tersebut depresi. Tetapi, orang yang depresi, diawali dengan stres yang tidak bisa diselesaikan,” terang Farida.
Cara menghadapi dan menghindari stres
Farida mengungkapkan beberapa cara menghadapi dan menghindari stres:
1. Carilah tingkat stres diri kita sendiri
Farida mengatakan, mencari tingkat stres diri sendiri membuat seseorang menjadi paham dengan batas kemampuannya sendiri.
“Kita paham betul bahwa itu merupakan batas kemampuan kita, sehingga kita tidak memaksakan sesuatu yang di luar batas kemampuan kita,” ujarnya.
2. Berpikir positif
Dengan berpikir positif, sama saja dengan mengirimkan sinyal ke dalam otak bahwa yang dikirimkan adalah sesuatu yang baik.
“Berbeda dengan seseorang yang berpikiran negatif, karena dengan berpikir negatif sama saja seseorang mengirimkan sinyal ke tubuh dan ke otak bahwa itu merupakan sesuatu yang bahaya dan tidak baik untuk tubuh kita,” ujar Farida.
Seseorang yang berpikiran negatif akan menimbulkan dampak fisik menjadi tidak bisa tidur dan mengalami gangguan pola makan.
3. Tetapkan ekspektasi secara realistis
Bila seseorang memiliki cita-cita, harapan, tetapkan segala sesuatu sebagai bentuk yang realistis.
“Jangan menuntut diri kita untuk sempurna. Karena kesempurnaan itu adalah keniscayaan,” kata Farida.
“Seseorang yang tidak sempurna memiliki peluang untuk meningkat, sedangkan seseorang yang sudah sempurna malah tidak memiliki kemampuan untuk meningkat,” tambahnya.
Maka, terimalah diri kita dan sadari bahwa tidak sempurna itu baik-baik saja.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Apa Penyebab Stres dan Bagaimana Cara Menghindarinya?", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2023/10/01/093000565/apa-penyebab-stres-dan-bagaimana-cara-menghindarinya-?page=all#page2.