SONORABANGKA.ID - Pemerintah RI melalui Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), bersama Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Pemprov Kep Babel) menggelar rapat koordinasi (Rakor), dengan pembahasan inflasi, khususnya langkah pemerintah daerah dalam mengendalikan inflasi tersebut.
Pada rapat secara virtual yang dipimpin Inspektur Jenderal Kemendagri RI Tongsi Tohir itu, diikuti langsung Penjabat (Pj) Gubernur Babel Suganda Pandapotan Pasaribu, bersama jajaran, di Ruang Vidcon, Kantor Gubernur, Selasa (3/10/2023).
Dalam rilis Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi y-on-y Babel mencapai 3,55 persen dinilai tinggi. Selain itu, berdasarkan data yang disampaikan Biro Ekonomi, tingginya inflasi di Bangka Belitung pada bulan September 2023 disebabkan beberapa faktor, antara lain Peristiwa Pertamax, Dexlite, Pertamina Dex, dan Pertamax Turbo, naik per 1 September 2023.
Namun, dibandingkan dengan harga 1 tahun sebelumnya (September 2022), harga Pertalite dan Pertamax Turbo sama pada September 2023, sedangkan harga Pertamax, Dexlite, dan Pertamina Dex lebih rendah pada September 2023.
Cukai Rokok naik 5-10% sejak Januari 2023 (PMK No.191/PMK.010/2022) masih memberikan dampak secara bertahap terhadap penyesuaian harga rokok dari tingkat produsen hingga pengecer. Fenomena El Nino yang melanda Indonesia mempengaruhi produksi beras petani.
Hal ini berimplikasi terhadap pasokan beras yang berkurang seiring penurunan aktivitas panen. Ketergantungan beras Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada beras dari luar daerah menyebabkan kendala konektivitas, sehingga sangat memengaruhi harga beras.
Tetapi, ada kecenderungan di bulan-bulan di akhir tahun pada umumnya harga beras lebih tinggi dibandingkan dengan bulan-bulan di tahun tersebut. Selain itu, kenaikan harga ikan disebabkan karena faktor cuaca yakni angin kencang yang melanda beberapa wilayah, sehingga mengakibatkan para nelayan kesulitan melaut, karena kondisi bulan terang, sehingga tangkapan ikan berkurang.
Dengan pemaparan tersebut, pemerintah pusat meminta ada langkah konkret guna mengendalikan inflasi yang memiliki andil terhadap inflasi y-on-y, utamanya disumbang oleh komoditas beras, angkutan udara, dan rokok kretek filter. Sementara itu, andil inflasi m-to-m utamanya disumbang beras, cumi-cumi, dan ikan bulat.
Beberapa arahan pemerintah pusat disampaikan Irjen Kemendagri. Program pengendalian inflasi pangan Babel 2023 tetap menjadi salah satu prioritas program pengendalian inflasi di seluruh daerah, melalui gerakan nasional pengendali inflasi pangan (GNPIP). Sasarannya meliputi operasi pasar murah, perluasan kerja sama antar daerah hingga subsidi ongkos angkut.