Dorongan terutama terjadi jika seseorang melupakan porsinya, termasuk menambahkan terlalu banyak bahan pelengkap dengan kandungan tinggi gula.
2. Perut kembung
Tingginya kandungan serat pada oatmeal berpotensi memicu rasa kembung, apalagi jika tidak terbiasa mengonsumsi secara rutin.
Dilansir dari laman Eat This, biji-bijian utuh seperti gandum dan oat mengandung serat, glukosa, dan pati yang tinggi.
Semua bahan tersebut akan dikonsumsi oleh bakteri usus yang dapat menyebabkan gas serta kembung pada beberapa orang.
Guna mengurangi efek samping oatmeal ini, mulailah mengonsumsi dengan jumlah kecil, kemudian tingkatkan porsi secara bertahap.
3. Tingkatkan kalori dan gula
Oatmeal umumnya memiliki rasa hambar dengan tekstur cenderung lembek seperti bubur, sehingga cukup membosankan untuk dimakan.
Oleh karenanya, untuk menambah kenikmatan saat menyantap makanan ini, tak jarang seseorang menambahkan topping manis, seperti coklat atau susu kental manis.
Padahal, tambahan topping tersebut dapat menurunkan nilai gizi oat sekaligus meningkatkan kadar kalori, lemak, gula, dan karbohidrat ekstra.
Sebagai gantinya, cobalah menggunakan bahan tambahan, seperti yoghurt, susu rendah lemak, dan buah-buahan termasuk pisang dan mangga.
4. Potensi pengeroposan massa otot
Meski membantu menurunkan berat badan dengan menekan nafsu makan, terlalu banyak makan oatmeal pun dapat menyebabkan malnutrisi dan pengeroposan massa otot.
Efek samping oatmeal ini lantaran manfaat kenyang lebih lama, sehingga kemampuan tubuh untuk memberi sinyal makan sering kali menghilang.
Selain itu, hampir tidak mengonsumsi makanan apa pun selain oatmeal lama-kelamaan dapat mengganggu fungsi kognitif serta mengurangi kewaspadaan dan ketajaman seseorang.
5. Potensi alergi
Oatmeal juga dapat memicu alergi pada orang-orang tertentu lantaran kandungan gluten, suatu protein yang terdapat di tanaman padi-padian atau serealia.
Sebenarnya, oat murni tidak mengandung gluten. Tapi, tak jarang proses produksi makanan ini bersentuhan atau terkontaminasi dengan produk kaya gluten, seperti gandum.
Konsumsi gluten sendiri relatif aman jika dilakukan oleh orang tanpa penyakit celiac atau intoleransi gluten.
Pasalnya, pada penderita penyakit celiac, sistem kekebalan tubuh akan bereaksi berlebihan terhadap gluten.
Seiring waktu, reaksi kekebalan tubuh untuk memakan gluten ini dapat menciptakan peradangan yang merusak lapisan usus kecil, dan berpotensi memicu komplikasi medis.
Oleh karena itu, penderita penyakit celiac perlu menerapkan diet bebas gluten, termasuk menghindari mengonsumsi oatmeal.
Sebagai alternatif, penderita penyakit celiac dapat memilih produk oatmeal dengan klaim "bebas gluten" atau "gluten-free".
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Efek Samping Oatmeal, Bisa Dukung Penurunan Juga Penambahan Berat Badan", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2023/10/12/060000665/5-efek-samping-oatmeal-bisa-dukung-penurunan-juga-penambahan-berat-badan?page=all#page2.