Memasuki lap ketujuh, jarak Bagnaia dengan Vinales semakin mendekat. Tapi, di saat yang bersamaan, jarak Martin dengan Vinales juga semakin menjauh.
Pada lap kesepuluh, jarak Martin dengan Vinales sudah terbuka hingga 2,3 detik. Jarak Martin dengan Bagnaia terpaut hingga 3.5 detik.
Meski demikian, balapan masih cukup panjang, masih tersisa 18 lap lagi. Masih terbuka peluang bagi Bagnaia mengejar Vinales dan Martin. Apalagi, dia juga menggunakan ban depan tipe Hard.
Memasuki lap ke-12, Bagnaia sudah menempel di belakang Vinales dengan selisih 0,9 detik. Martin sendiri sudah berada 3 detik di depan Vinales.
Pada lap ke-13, Martin terjatuh di tikungan 11 saat memimpin balapan cukup jauh. Kondisi ini membuat Bagnaia bisa merebut kembali puncak klasemen sementara jika dia bisa menyelesaikan balapan.
Dengan Bagnaia finis di posisi kedua, pebalap Ducati ini masih bisa memimpin klasemen sementara dengan unggul 13 poin dari Martin. Namun, jika dia menang, maka Bagnaia bisa unggul 18 poin.
Pada lap ke-15, jarak Vinales dengan Bagnaia kembali menjauh. Bagnaia tertinggal 1,1 detik dari pebalap Aprilia tersebut. Tapi, balapan masih tersisa 13 lap lagi.
Sementara itu, Quartararo berada di posisi ketiga dengan selisih 2,7 detik di belakang Bagnaia. Pebalap Yamaha ini berhasil mengulangi kesuksesan di musim lalu jika dia bisa bertahan hingga finis.
Bagnaia terus mencoba mendekati Vinales hingga pada lap ke-17 sudah 0,5 detik di belakangnya. Terlihat Bagnaia memiliki peluang untuk memenangi balapan ini.
Pada lap ke-19, Bagnaia sudah berhasil menempel ketat di belakang Vinales. Namun, Quartararo yang berada di posisi ketiga tidak menyerah begitu saja dan terus mencoba mendekati kedua pebalap di depannya.