SonoraBangka.id - Kini, kolong retensi Kacang Pedang atau yang lebih dikenal dengan kolong jembatan 12 tampak sudah mengalami penyusutan.
Sejumlah daratan mulai terlihat timbul, sampah-sampah kering juga ikutan terlihat dipinggir-pinggir sungai.
Namun, kekeringan yang kini sedang dialami oleh kolong retensi Kacang Pedang ini dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk ngerawai (teknik menangkap ikan dengan rawai).
Bermodalkan ban karet, rawai dan penutup kepala sejumlah warga ini rela berpanas-panasan ditengah sungai untuk mendapatkan ikan.
Yadi (41) mengaku sudah beberapa hari terakhir ikutan ngerawai di kolong retensi Kacang Pedang ini.
Kata Yadi, saat musim kemarau tiba atau saat kekeringan ikan-ikan sungai banyak yang timbul mencari makanan.
"Yang paling banyak tu ikan baung, jadi lah kalau banyak dijual di pasar, kalau dikit untuk makan sendiri di rumah," ujar Yadi saru diantara warga yang ikut ngerawai di kolong retensi, Senin (16/10/2023).
Meski panas terik, sejumlah warga ini tetap asik melemparkan rawai kesembarang tempat.
Jarak antara masing-masing orang juga terbilang dekat, tapi masing-masing tetap mendapatkan ikan.
"Kadang kalau ikan kecil-kecil jadi lah untuk dimakan, kalau air tidak kering tidak bisa ngerawai gini airnya dalam, kalau inikan cuma sepinggang," tuturnya.