Sementara, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pangkalpinang mengakui kini cuaca panas di Pangkalpinang sudah memasuki cuaca panas ekstrem.
Sekretaris BPBD Kota Pangkalpinang Dedi Revandi mengaku, hingga kini tak banyak upaya yang bisa dilakukan selaun membantu mendistribusikan air bersih kepada masyarakat.
"Iya kalau kita lihat penyusutan air mulai dirasakan, sumber-sumber air bersih kita mulai ada penyusutan. Koordinasi kami bersama BMKG saat ini cuaca panas memang sudah masuk cuaca panas ekstrem," ujar Dedi kepada Bangkapos.com, Senin (16/10/2023).
Kata Dedi, hujan buatan belum ada rencana untuk dilakukan mengingat biaya untuk melakukan hujan buatan juga tidak sedikit.
"Kalau hujan buatan belum, karena biayanya yang tidak sedikit. Belum lagi sarana dan prasarana kita yang tidak cukup. Kamau sekarang kita hanya bisa berdoa meminta hujan segera turun, kalau prediksi BMKG hujan ini bakal turun pada awal November nanti, tapi kita berharap bisa secepatnya," terangnya.
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Kekeringan di Kolong Retensi Kacang Pedang Dimanfaatkan Warga untuk Ngerawai Ikan , https://bangka.tribunnews.com/2023/10/16/kekeringan-di-kolong-retensi-kacang-pedang-dimanfaatkan-warga-untuk-ngerawai-ikan.