Sebaliknya, kebanyakan nyamuk tidak menggigit manusia, tetapi dari sumber lainnya. Nyamuk jantan juga membantu penyerbukan tanaman.
Walau tidak sebaik lebah dan kupu-kupu, nyamuk dapat menyerbuki tanaman seperti anggrek dengan baik.
Karena kondisi tersebut, para peneliti berpendapat bahwa membasmi setiap nyamuk di dunia tidak berdampak buruk terhadap lingkungan secara keseluruhan. Ini karena ada serangga lain yang bertindak menggantikan tugas nyamuk.
Namun, pakar sains David Quammen berpendapat nyamuk melindungi hutan hujan tropis tempatnya berkembang biak sehingga mencegah penggundulan hutan.
Ahli entomologi Universitas Florida, AS Phil Lounibos mengatakan, ada kemungkinan muncul serangga pengganti nyamuk yang akan berbentuk sama dan tidak diinginkan.
Namun, ini tidak menutup kemungkinan ada masalah tertentu pada ekosistem kecil di suatu tempat. Sebaliknya, ada kemungkinan suatu ekosistem lebih aman tanpa nyamuk.
Menyelamatkan manusia
Selain itu, nyamuk yang menghilang dari dunia akan mengurangi ratusan ribu orang yang meninggal karena tertular penyakit mematikan dari serangga ini.
Diberitakan USA Today (28/4/2017), diperkirakan sekitar 55.000 kasus kematian dalam setahun yang terjadi karena nyamuk Aedes aegypti akan berkurang jika nyamuk punah.
Hal ini membuat banyak peneliti mulai memikirkan cara menghilangkan nyamuk dari permukaan Bumi. Contohnya, peneliti Inggris mengembangkan nyamuk hasil rekayasa yang menghancurkan spesiesnya sendiri.