Nyamuk aedes aegypti(Pexel.com)
Nyamuk aedes aegypti(Pexel.com) ( KOMPAS.COM)

Apa yang Akan Terjadi pada Bumi bila Semua Nyamuk Menghilang?

23 Oktober 2023 17:01 WIB

SONORABANGKA.ID - Adalah Nyamuk termasuk salah satu jenis serangga yang bisa menularkan penyakit mematikan pada manusia.

Terdapat lebih dari 3.500 spesies nyamuk. Tapi, cuma sedikit spesies yang benar-benar berdampak buruk terhadap kesehatan.

Ada sekitar 40 jenis nyamuk betina yang benar-benar berbahaya karena dapat menularkan penyakit. Sebaliknya, nyamuk jantan tidak mengigit manusia.

Anopheles gambiae membawa penyakit malaria. Aedes aegypti menyebarkan demam berdarah, demam kuning, atau Zika.

Berkaca dari situasi ini, lantas apa yang akan terjadi jika tidak ada nyamuk di dunia?

Tidak pengaruhi sumber makanan hewan lain

Manusia, tanaman, dan hewan membentuk ekosistem. Mereka saling membutuhkan satu sama lain untuk bertahan hidup.

Nyamuk dan serangga lain merupakan sumber makanan bagi hewan lainnya. Jentik-jentik di air merupakan makanan favorit ikan.

Katak, capung, semut, laba-laba, tokek, kelelawar, dan beberapa hewan lainnya juga memakan nyamuk.

Dikutip dari Institut Nasional untuk Penyakit Menular Afrika Selatan, hewan-hewan ini akan mempunyai lebih sedikit sumber pangan jika semua nyamuk menghilang dari dunia.

Sebaliknya, kebanyakan nyamuk tidak menggigit manusia, tetapi dari sumber lainnya. Nyamuk jantan juga membantu penyerbukan tanaman.

Walau tidak sebaik lebah dan kupu-kupu, nyamuk dapat menyerbuki tanaman seperti anggrek dengan baik.

Karena kondisi tersebut, para peneliti berpendapat bahwa membasmi setiap nyamuk di dunia tidak berdampak buruk terhadap lingkungan secara keseluruhan. Ini karena ada serangga lain yang bertindak menggantikan tugas nyamuk.

Namun, pakar sains David Quammen berpendapat nyamuk melindungi hutan hujan tropis tempatnya berkembang biak sehingga mencegah penggundulan hutan.

Ahli entomologi Universitas Florida, AS Phil Lounibos mengatakan, ada kemungkinan muncul serangga pengganti nyamuk yang akan berbentuk sama dan tidak diinginkan.

Namun, ini tidak menutup kemungkinan ada masalah tertentu pada ekosistem kecil di suatu tempat. Sebaliknya, ada kemungkinan suatu ekosistem lebih aman tanpa nyamuk.

Menyelamatkan manusia

Selain itu, nyamuk yang menghilang dari dunia akan mengurangi ratusan ribu orang yang meninggal karena tertular penyakit mematikan dari serangga ini.

Diberitakan USA Today (28/4/2017), diperkirakan sekitar 55.000 kasus kematian dalam setahun yang terjadi karena nyamuk Aedes aegypti akan berkurang jika nyamuk punah.

Hal ini membuat banyak peneliti mulai memikirkan cara menghilangkan nyamuk dari permukaan Bumi. Contohnya, peneliti Inggris mengembangkan nyamuk hasil rekayasa yang menghancurkan spesiesnya sendiri.

“Saya pikir mereka memiliki peluang bagus untuk mengurangi populasi lokal, bahkan mungkin memusnahkan suatu spesies di suatu wilayah,” kata ahli ekologi Universitas Negeri Illinois, AS Steven Juliano.

Namun, dia berpendapat hal ini tidak bisa memusnahkan nyamuk secara keseluruhan dari Bumi.

Kemungkinan risikonya

Dikutip dari Forbes (13/9/2017), nyamuk yang menghilang berpotensi besar memengaruhi migrasi Rangifer tarandus karibu atau sejenis rusa besar di Kutub Utara.

Diketahui, nyamuk mengendalikan migrasi rusa kutub. Kawanan besar mereka di Kanada selalu bergerak untuk mencari makan di waktu yang sama setiap tahun.

Akan tetapi, di musim panas mereka melakukan lebih banyak perjalanan, menempuh jarak yang lebih jauh dan pindah ke tempat yang lebih tinggi, terkadang menghindari tempat makan terbaik, hanya karena mencoba menghindari kawanan nyamuk raksasa yang mengganggu Kutub Utara di musim panas.

Seluruh waktunya dihabiskan untuk berlari. Dengan tidak makan, berarti mereka menimbun lebih sedikit lemak yang mereka perlukan untuk menghadapi musim dingin, yang sering kali berujung pada kematian.

Semua ini dilakukan lantaran rusa kutub terganggu oleh nyamuk yang akan menyedot hingga satu liter darah mereka dalam seminggu.

Nah, membunuh nyamuk-nyamuk, jelas akan mengubah rute migrasi rusa kutub yang bersejarah, dengan konsekuensi yang tidak dapat diprediksi.

Di sisi lain, populasi karibu saat ini semakin mengecil dari sebelumnya. Populasi terus turun, terutama disebabkan karena perusakan habitat oleh manusia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Apa yang Akan Terjadi pada Bumi jika Semua Nyamuk Menghilang?", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2023/10/23/100000265/apa-yang-akan-terjadi-pada-bumi-jika-semua-nyamuk-menghilang?page=all#page2.

SumberKOMPAS.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm