SonoraBangka.ID - Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan berbagai strategi dengan menggunakan sumber air yang tersedia selama El Nino ini.
Strategi yang dilakukan mulai dari mengawal penggunaan air secara ketat hingga normalisasi saluran irigasi tersier di lahan sawah.
Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Pertanian (Mentan) Arief Prasetyo Adi mengatakan, musim tanam (MT) I periode Oktober 2023-Maret 2024 menjadi waktu prioritas pemerintah.
Bahkan, kata dia, pemerintah menargetkan produksi beras 35 juta ton pada panen yang akan datang. Target produksi beras ini mengalami peningkatan dari sebelumnya yang hanya 31 juta ton.
"Kementan akan memastikan irigasi lancar dan sumber-sumber air tersedia, sehingga Indonesia memiliki pangan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan beras dalam negeri,” ujar Arief, Senin (16/10/2023).
Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Ali Jamil menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk menjamin irigasi lancar dan sumber-sumber air tersedia.
"Kita harus segera mengupayakan peningkatan dan pemeliharaan pasokan air di tingkat usaha tani sebagai tambahan untuk mendukung irigasi," tuturnya.
Selain peningkatan dan pemeliharaan, lanjut Ali, Kementan juga melakukan beberapa strategi lainnya, mulai dari mengawal ketat air irigasi hingga normalisasi saluran air.
"Kami kawal pasokan air irigasinya agar bisa mencukupi, sehingga tanaman tidak ada yang mengalami puso," ujarnya.
Ali melanjutkan, pihaknya siap membantu menyediakan infrastruktur yang diperlukan bagi daerah-daerah terdampak kekeringan berupa paket bantuan kepada petani.