Kata Suhardi usai kejadian, sekolah dijaga ketat dan sekitar lokasi dipasangi garis polisi, di antaranya di gerbang atau pintu masuk sekolah, kelas yang dirusak dan terbakar.
“Jadi tidak boleh ada yang masuk selain izin polisi,” bebernya.
Ia menambahkan karena peristiwa ini seluruh murid diliburkan dan belajar di rumah untuk sementara. Sedangkan guru-guru tetap datang meskipun hanya berada di luar pagar.
“Kami tidak ada CCTV jadi sulit juga mau menduga-duga siapa dan karena apa. Kami serahkan semuanya ke pihak berwajib saja. Semoga pelakunya segera tertangkap biar ada efek jera,” kata Suhardi.
Kecam keras
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Belitung Timur, Sarjano mengecam keras dan prihatin atas
peristiwa perusakan MTs Negeri Manggar.
Menurut dia kejadian itu tidak sepatutnya dialami oleh fasilitas pendidikan.
“Kami prihatin sekali dengan kejadian ini. Fasilitas pendidikan sangat penting untuk menunjang
belajar anak. Karena kejadian ini jadi siswa belajar di rumah,” katanya kepada Pos Belitung, Senin (30/10).
Sarjono menegaskan kejadian ini sepenuhnya diserahkan kepada kepolisian. Dia juga mendukung kepolisian untuk memproses pelaku yang perusakan.
Diungkapkan Sarjono bahwa, dari Dinas Pendidikan mendukung penuh pengungkapan kasus ini.
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul 2 Siswa Bakar Kelas MTsN, Polisi Masih Selidiki Motif Terduga Pelaku, https://bangka.tribunnews.com/2023/10/31/2-siswa-bakar-kelas-mtsn-polisi-masih-selidiki-motif-terduga-pelaku?page=all.