SonoraBangka.id - Ada dua siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Manggar, Belitung Timur (Beltim) yang diamankan polisi pada Senin (30/10).
Keduanya berinisial MY dan MG diduga melakukan perusakan dan pembakaran ruang kelas sekolah tempat mereka belajar.
Polres Beltim masih melakukan penyelidikan lebih lanjut, terkait motif kedua terduga pelaku yang nekat membakar ruang kelas tersebut.
Perusakan yang dilakukan kedua terduga pelaku di antaranya memecahkan sebanyak 17 kaca jendela sekolah.
Keduanya juga diduga membakar satu kelas yang menyebabkan 11 set meja dan kursi, kipas angin,
dan lima plafon, ikut hangus dimakan api.
Tak hanya itu, mereka juga beraksi membuka paksa pintu ruang guru dengan cara dicongkel dan
satu unit gitar di dalam ruangan hilang.
Kasat Reskrim Polres Beltim, AKP Fatah Meilana seizin Kapolres Beltim AKBP Arief Kurniatan membenarkan pihaknya telah mengamankan dua anak di bawah umur terkait aksi perusakan MTs Negeri Manggar, Senin (30/10).
Ia mengungkapkan, dua anaknya yang diamankan itu merupakan pelajar atau siswa di MTs Negeri
Manggar.
“Identitas kedua terduga pelaku sudah diketahui. Keduanya merupakan siswa aktif di sekolah
tersebut dan saat ini masih berstatus saksi,” kata Fatah kepada Pos Belitung, Senin (30/10).
Terkait motif pelaku, Fatah mengaku pihaknya masih mendalami dari pemeriksaan saksi-saksi.
Sejumlah guru dan kepala sekolah juga sudah dimintai keterangan terkait kejadian itu.
Mengenai kedua terduga pelaku yang masih di bawah umur, Fatah menegaskan pihaknya akan
melakukan proses hukum sesuai aturan berlaku.
“Kami akan dalami lagi terkait kasus ini,” tandasnya.
Serahkan ke polisi
Sebelumnya Kepala MTs Negeri Manggar, Suhardi menyebutkan perusakan sekolah diketahui pihaknya pada Minggu (29/10) siang sekitar pukul 14.00 WIB.
“Kami kaget sekali saat tahu ada perusakan fasilitas pendidikan seperti ini,” kata Suhardi dikonfirmasi Pos Belitung, Senin (30/10).
Suhardi menjelaskan kejadian itu diketahui saat penjaga kantin sekolah ingin menaruh
dagangannya untuk jualan hari Senin.
Saat tiba di sekolah, penjaga kantin melihat ada pecahan kaca di dekat kantin. Setelah didekati ternyata banyak kaca jendela yang pecah, sehingga dia kaget dan langsung melaporkan kepada pihak sekolah.
“Memang hari Minggu tidak ada kegiatan jadi baru siang ketahuannya. Sekolah kami tidak ada
penjaga sekolah. CCTV juga tidak ada,” katanya.
Lanjut Suhardi setelah dia datang ke sekolah, ternyata benar telah terjadi perusakan. Lalu dia
langsung melaporkan kejadian itu ke polsek dan polres.
“Kemarin kami sudah melaporkan kejadian ini kepada polsek dan polres. Polisi sudah melakukan
olah TKP dari pukul 20.00 WIB, Minggu (29/10) malam,” tandasnya.
Kata Suhardi usai kejadian, sekolah dijaga ketat dan sekitar lokasi dipasangi garis polisi, di antaranya di gerbang atau pintu masuk sekolah, kelas yang dirusak dan terbakar.
“Jadi tidak boleh ada yang masuk selain izin polisi,” bebernya.
Ia menambahkan karena peristiwa ini seluruh murid diliburkan dan belajar di rumah untuk sementara. Sedangkan guru-guru tetap datang meskipun hanya berada di luar pagar.
“Kami tidak ada CCTV jadi sulit juga mau menduga-duga siapa dan karena apa. Kami serahkan semuanya ke pihak berwajib saja. Semoga pelakunya segera tertangkap biar ada efek jera,” kata Suhardi.
Kecam keras
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Belitung Timur, Sarjano mengecam keras dan prihatin atas
peristiwa perusakan MTs Negeri Manggar.
Menurut dia kejadian itu tidak sepatutnya dialami oleh fasilitas pendidikan.
“Kami prihatin sekali dengan kejadian ini. Fasilitas pendidikan sangat penting untuk menunjang
belajar anak. Karena kejadian ini jadi siswa belajar di rumah,” katanya kepada Pos Belitung, Senin (30/10).
Sarjono menegaskan kejadian ini sepenuhnya diserahkan kepada kepolisian. Dia juga mendukung kepolisian untuk memproses pelaku yang perusakan.
Diungkapkan Sarjono bahwa, dari Dinas Pendidikan mendukung penuh pengungkapan kasus ini.
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul 2 Siswa Bakar Kelas MTsN, Polisi Masih Selidiki Motif Terduga Pelaku, https://bangka.tribunnews.com/2023/10/31/2-siswa-bakar-kelas-mtsn-polisi-masih-selidiki-motif-terduga-pelaku?page=all.