SonoraBangka.id - Berikut ini adalah sederet fakta terkait tewasnya ayah dan anak di Koja, Jakarta Utara.
Diberitakan sebelumnya, warga Koja dihebohkan dengan penemuan jasad ayah dan anak yaitu Hamka (50) dan Abid (1,5) di rumah mereka.
Kedua jasad tersebut ditemukan oleh warga dalam kondisi sudah membusuk dan membengkak pada Sabtu (28/10/2023).
Diketahui Hamka Rusdi dan anaknya AQA tidak meninggal secara bersamaan.
Jarak kematian keduanya bahkan disebutkan memiliki selisih satu minggu lamanya.
Berikut ini Bangkapos.com telah merangkum dari berbagai sumber terkait fakta kematian ayah dan anak di Koja, di antaranya:
Warga Cium Aroma Busuk
Penemuan dua mayat di dalam rumah itu berawal dari kecurigaan warga yang mencium aroma busuk.
Salah satu warga di sekitar lokasi Bambang (54) mengatakan, aroma tidak sedap itu sudah tercium sejak pekan lalu.
”Kami mulai curiga karena ada aroma tidak sedap mulai minggu lalu."
"Baunya enggak hilang, makin menyengat,” kata dia, dikutip dari Kompas.id.
Dia dibantu dengan warga sekitar dan Babinsa TNI akhirnya mendobrak pintu rumah tersebut setelah mendapat izin dari keluarga besar AH.
Saat pintu dibuka, mereka menemukan seorang wanita, istri AH yang tengah syok.
Sementara AH ditemukan meninggal dunia dalam posisi telungkup di depan kamar mandi dalam kondisi membusuk.
Ada Istri dan Anak di Dalam Rumah
Warga dan TNI sempat bertanya kepada istri AH mengapa wanita itu tidak melapor ke warga soal suaminya yang meninggal dunia.
Namun, dalam kondisi lemas, istri AH hanya dapat mengatakan, "Anak saya, anak saya!"
Warga kemudian beralih mengecek salah satu kamar. Rupanya, kedua anak AH berada di kamar tersebut.
Mereka sempat kesulitan mengevakuasi dua anak tersebut karena akses ke dalam kamar tertutup jasad AH. Warga juga tidak berani menggesernya.
Diberitakan Kompas.com, Minggu, dua anak malang itu akhirnya berhasil dievakuasi melalui jendela.
Saat diperiksa, anak bungsu AH yang berinisial AQ sudah meninggal. Sedangkan anak sulungnya masih hidup tapi dalam kondisi dehidrasi.
Warga Curiga Dua Minggu Tidak Keliatan
Warga sekitar mengatakan bahwa AH sudah dua minggu tidak kelihatan.
Salah seorang warga setempat, Ali menyatakan keluarga korban jarang bergaul dengan warga dan tertutup.
"Korban soalnya dikenal sebagai keluarga yang tertutup."
"Jadi banyak yang mengira sedang tidak ada di rumah," kata dia, dilansir dari Kompas.com, Minggu.
Saking tertutupnya, Ali tidak tahu bahwa AH sudah menikah dengan istrinya. Warga sekitar hanya tahu korban tiba-tiba sudah berkeluarga.
Perjumpaan AH dengan warga hanya terjadi ketika korban ke masjid dan mengobrol sebentar bersama warga.
Kendati tertutup, AH dikenal sebagai sosok yang baik dan sudah tinggal di wilayah tersebut sejak kecil.
Korban Tergolong Orang Mampu
Kesaksian warga menyebutkan, AH merupakan warga kampung setempat meskipun orang tuanya perantauan dari Sulawesi Selatan.
Dia lahir dan tumbuh di Jalan Balai Rakyat V Nomor 12, RT 006, RW 003, Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara.
Dikutip dari Kompas.id, keluarga AH tergolong mampu. Dia memiliki usaha travel umrah.
Lantai satu di rumahnya juga disewakan untuk parkir mobil, warung kelontong, dan makanan.
Sementara AH dan keluarganya tinggal di rumahnya di lantai dua.
Waktu Kematian Hamka dan Anaknya Berbeda
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan membenarkan ada perbedaan waktu kematian antara Hamka dengan anaknya.
Hamka diperkirakan tewas lebih dulu kemudian disusul sang anak AQA.
"Korban bapak-bapak tadi usia kematiannya sekitar 10 hari ke atas. Sementara anak berada di usia kematian 3 hari. Jadi ada perbedaan usia kematian," urai Gidion.
Gidion melanjutkan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh Hamka.
Akan tetapi, polisi mendapati luka seperti luka lebam di jasad AQA.
Luka tersebut berada di wajah dan kening bayi berusia 1,5 tahun itu.
Temuan tersebut selanjutkan akan didalami lebih dengan uji di laboratorium.
"Akan kita lakukan uji jaringan untuk melihat penyebab kematian yang kita lihat si anak ada luka, tapi apakah luka itu signifikan dengan kematian itu yang perlu diuji jaringan," tambahnya.
Ditemukan Bercak Darah di Tubuh Istri Hamka
Fakta selanjutnya yang diungkap Gidion terkait penemuan bercak darah di tubuh istri Hamka.
Gidion mengaku, belum mengetahui darah tersebut milik siapa.
Namun yang jelas darah bukan berasal dari tubuh istri Hamka lantaran tidak ditemukan luka terbuka.
Polisi sedang menunggu hasil tes DNA untuk mengetahui darah di tubuh istri Hamka.
"Itu bukan luka dari istrinya, itu harus kita menunggu hasil forensik, apakah darahnya siapa ya belum dapat kita pastikan darah siapa," tegas Gidion.
Sebelum Meninggal, Hamka Terlihat Pucat
Tetangga Hamka, Pandia Astuti mengaku sempat bertemu Hamka sebelum ditemukan tewas.
Pertemuan tersebut terjadi saat Hamka hendak membeli makanan ringan.
"Dua minggu yang lalu lah kurang lebih, katanya sakit. Jadi belinya cuman buras, martabak, risol," kata Pandia.
Pandia melanjutkan, ketika itu melihat wajah Hamka dalam kondisi pucat.
Ia berinisiatif bertanya terkait kondisi Hamka.
Hamka ketika itu menjawab dirinya sedang sakit, namun tidak menjelaskan secara rinci sakit yang diderita.
"Dia bilang panas dingin," ucap Pandia.
Momen singkat itu merupakan perjumpaan terakhir antara Hamka dengan Pandia.
Setelah itu, warga dibuat geger dengan Hamka ditemukan tewas.
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan menambahkan, Hamka memang sedang sakit.
"Penelusuran jejak kita sebelumnya, ada komunikasi antara korban dengan keluarganya, ada menyebutkan ada keluhan tentang sakit tenggorokan yang dia keluhkan," urai Gidion.
Polisi belum bisa memastikan apakah sakit tenggorokan ada kaitannya dengan tewasnya Hamka.
Diberitakan sebelumnya, warga Koja digegerkan dengan penemuan mayat ayah dan anak pada Sabtu (28/10/2023).
Kasus penemuan jasad Hamka dan anak balitnya bermula dari kecurigaan warga sekitar sejak dua pekan terakhir.
Warga berusaha mencari sumber bau di got, tapi tidak menemukan apa-apa.
Setelah ditelusuri lebih teliti, sumber bau tak sedap itu ternyata berasal dari rumah Hamka.
Warga tidak bisa langsung masuk lantaran pintu pagar dalam kondisi terkunci.
Kecurigaan warga bertambah saat melihat paket yang tergeletak di teras rumah tak kunjung diambil pemiliknya.
Pada akhirnya, warga terpaksa mendobrak pintu rumah Hamka pada Sabtu (28/10/2023) pagi.
"Kita dobrak rumah, istrinya itu lagi duduk aja kayak linglung gitu, enggak ada reaksi apa-apa," kata Bambang, saksi mata, dikutip dari TribunJakarta.com.
Bambang bersaksi, anak Hamka paling besar juga berada di dalam rumah.
Saat itu bocah berumur 3 tahun itu tidak rewel atau menangis.
Sedangkan jasad Hamka ditemukan dekat kamar mandi dengan kondisi tertelungkup.
Sementara anak yang berusia 1,5 ditemukan tewas di kamar.
"Warga nggak ada yang berani nyentuh dan pada mual semua karena kondisinya sudah busuk dan baunya nyengat banget," tambah Bambang.
Diketahui bahwa, Hamka dan anaknya sudah dimakamkan di TPU Semper, Cilincing, Jakarta Utara pada Minggu (29/10/2023) sekitar pukul 17.50 WIB.
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Sederet Fakta Kasus Ayah-Anak yang Tewas hingga Membusuk di Koja, Terbaru Ada Darah di Tubuh Istri, https://bangka.tribunnews.com/2023/10/31/sederet-fakta-kasus-ayah-anak-yang-tewas-hingga-membusuk-di-koja-terbaru-ada-darah-di-tubuh-istri?page=all.