Ilustrasi terong ungu, tanaman terong ungu. (SHUTTERSTOCK/AMADEOMAJA)
Ilustrasi terong ungu, tanaman terong ungu. (SHUTTERSTOCK/AMADEOMAJA) ( KOMPAS.COM)

Apakah Benar Terong Memicu Radang Sendi?

4 November 2023 17:09 WIB

SONORABANGKA.ID - Merupakan Terong adalah salah satu sayuran yang banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia. 

Namun demikian, beberapa orang justru mengeluhkan nyeri sendi setelah mereka mengonsumsi terong.

Terong yang termasuk ke dalam keluarga nightshade (terong-terongan) disebut-sebut menjadi makanan yang tidak boleh dikonsumsi oleh orang-orang yang menderita radang sendi (arthritis). 

Beberapa orang percaya bahwa solanin yang terkandung dalam sayuran nightshade dapat menyebabkan peradangan atau membuat peradangan semakin parah.

Lantas, benarkah terong menyebabkan radang sendi atau arthritis?

Benarkah terong menyebabkan radang sendi?

Dilansir dari Arthritis, ahli diet terdaftar Cristina Montoya menjelaskan bahwa sayuran nightshade mengandung zat yang disebut solanin.

Solanin adalah sejenis alkaloid yang beracun bila dalam jumlah besar dan dapat memicu peradangan.

Kendati demikian, kandungan alkaloid ini hampir seluruhnya ditemukan pada daun dan batang terong, dan bukan pada bagian yang biasanya orang makan.

Montoya mengatakan, tidak semua orang dengan nyeri sendi yang menghilangkan terong atau apapun jenis sayuran nightshade dari menunya mengalami pengurangan nyeri sendi.

Beberapa bukti justru menunjukkan bahwa kandungan nutrisi nightshade dapat membantu mengurangi gejala arthritis. 

Hal ini lantaran terong mengandung glikemik rendah (tidak akan meningkatkan gula darah dengan cepat), kaya antosianin, antioksidan yang mengurangi peradangan, dan merupakan sumber serat yang baik.

“Kami sekarang mulai memahami bagaimana serat berperan besar dalam memberi nutrisi pada mikrobioma, yaitu bakteri baik," kata Montoya.

"Terong dengan kulitnya atau kentang dengan kulitnya, semua serat itu sebenarnya memberi makan mikrobioma usus yang sehat, yang pada gilirannya akan meningkatkan level kesembuhan pada peradangan,” tambahnya.

Ketika seseorang meniadakan menu nightshade dari kesehariannya, maka ia justru kehilangan kesempatan memperolah banyak nutrisi untuk menyehatkan tubuh.

Beberapa kemungkinan

Montoya memberikan beberapa kemungkinan mengapa pasien radang sendi mengeluhkan nyeri selepas makan terong dan jenis sayuran nighshade lainnya.

Pertama, bisa jadi hal itu disebabkan karena alergi oral.

Ketika seseorang yang memiliki alergi terhadap serbuk sari pohon atau rumput, maka mereka  juga akan bereaksi sama terhadap makanan tertentu yang memiliki susunan protein yang serupa.

Kemungkinan lainnya adalah sindrom lateks-buah, di mana ketika orang yang alergi terhadap lateks juga menunjukkan kepekaan terhadap beberapa makanan, termasuk tomat dan kentang, yang memiliki protein serupa.

Tapi, alergi atau kepekaan ini umumnya tidak muncul sebagai nyeri sendi atau gejala artritis lainnya.

Kemungkinan lain, nyeri sendi datang bukan karena terong, namun bahan makanan lain yang disantap bersamaan dengan terong, seperti daging prosesan dan keju, jenis makanan yang bisa memicu radang sendi.

Tak ada kaitan ilmiahnya

Dilansir dari Medical News Today, sayuran yang tergolong nightshade adalah terong, tomat, kentang, juga paprika.

Menurut peneliti, selain terong, yang juga sering dijadikan kambing hitam penyebab radang sendi adalah tomat.

Padahal, para ilmuwan tak menemukan kaitan di antara keduanya, yaitu antara sayuran nightshade dan penyebab radang sendi.

Bahkan dalam studi di tahun 2021, ilmuwan dengan jelas menyatakan, rutin mengonsumsi kentang ungu justru dapat menyembuhkan peradangan dan kerusakan DNA.

Walau begitu, seseorang yang mengalami alergi selepas makan terong-terongan memang sebaiknya menyingkirkan sayuran ini dari menu mereka.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Benarkah Terong Memicu Radang Sendi?", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2023/11/04/130000865/benarkah-terong-memicu-radang-sendi-?page=all#page2.

SumberKOMPAS.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm