SonoraBangka.id - Belum lama ini, sebuah insiden tragis terjadi saat laga perdana Piala Soeratin 2023 di Stadion Letjen H Soedirman, Bojonegoro.
Tegar Dwi Prasetyo, salah satu pemain U-13 dari SSB Indonesia Muda Bojonegoro, mengalami insiden yang mengguncang banyak pihak.
Insiden tersebut terjadi saat pertandingan antara SSB Indonesia Muda dan PS Purwosari pada Jumat (4/11/2023) sekitar pukul 14.20 WIB.
Pertandingan baru berlangsung sekitar 10 menit ketika hujan deras dan petir melanda lapangan.
Tegar Dwi Prasetyo, seorang siswa kelas 7 Sekolah Menengah Pertama, tersambar petir di tengah pertandingan.
Seketika itu tubuh penyerang andalan tim SSB Indonesia Muda U-13 Bojonegoro yang tersambar petir langsung ambruk.
Tubuh korban tidak bergerak lagi di tengah lapangan hijau Stadion Letjen Soedirman Bojonegoro.
Pelatih U-13 SSB Indonesia Muda Bojonegoro, Bayu, bersama dengan panitia pertandingan, segera mengevakuasi Tegar dari lapangan dan membawanya ke Rumah Sakit Ibnu Sina Bojonegoro.
Bayu menuturkan, pada saat dievakuasi dari lapangan detak jantung korban sempat berhenti.
Saat dievakuasi, detak jantung Tegar sempat berhenti, tetapi berkat tindakan cepat petugas medis yang memompanya selama sekitar 20 menit, detak jantungnya pulih kembali, dan ia pun sadar.
"Alhamdulillah, detak jantungnya kembali dan sadar, setelah dipompa berulang kali selama kurang lebih 20 menit oleh petugas rumah sakit," tuturnya.
Saat ini, Tegar Dwi Prasetyo sedang menjalani perawatan medis intensif di ruang ICU Rumah Sakit Ibnu Sina Bojonegoro.
Akibat insiden ini, pertandingan perdana Piala Soeratin 2023 Kabupaten Bojonegoro dihentikan, dan semua agenda pertandingan lainnya dibatalkan oleh panitia.
Insiden ini menjadi pengingat betapa pentingnya keselamatan selama pertandingan olahraga, terutama saat cuaca tidak bersahabat.
Semua pihak berharap agar Tegar segera pulih dan semoga kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
Kenapa Petir Menyambar Manusia?
Dilansir dari National Weather Service, penyebab seseorang tersambar petir tidak selalu diketahui secara pasti.
Namun, ada beberapa cara petir menyambar manusia dan semuanya dapat mematikan.
Berikut adalah penjelasannya:
1. Sambaran langsung
Seseorang yang tersambar petir secara langsung menjadi bagian dari saluran pelepasan petir utama. Paling sering, serangan langsung terjadi pada korban yang berada di area terbuka.
Dalam kebanyakan sambaran langsung, sebagian dari arus bergerak sepanjang dan tepat di atas permukaan kulit (disebut flashover) serta sebagian dari arusnya bergerak melalui tubuh, biasanya melalui sistem kardiovaskular atau saraf.
Panas yang dihasilkan ketika petir bergerak di atas kulit dapat menyebabkan luka bakar, tetapi arus yang mengalir melalui tubuh adalah yang paling mengkhawatirkan.
2. Kilatan samping
Kilatan samping, disebut juga percikan samping, terjadi ketika petir menyambar benda yang lebih tinggi di dekat korban dan sebagian arus melompat dari benda tersebut ke korban.
Korban dalam hal ini bertindak sebagai "korsleting" untuk sebagian energi dalam pelepasan petir.
Kilatan samping umumnya terjadi ketika korban berada dalam jarak dekat dari objek yang tersambar.
Biasanya, seseorang yang tersambar petir secara kilat samping sedang berlindung di bawah pohon untuk menghindari hujan.
3. Arus tanah
Ketika petir menyambar pohon atau benda lain, sebagian besar energi bergerak keluar dari kilatan di dalam dan di sepanjang permukaan tanah. Ini dikenal sebagai arus tanah.
Siapapun yang berada di dekat sambaran petir berpotensi menjadi korban arus tanah.
Selain itu, arus tanah dapat mengalir di lantai garasi dengan bahan konduktif.
Arus tanah dapat memengaruhi area yang jauh lebih besar sehingga arus tanah bisa menyebabkan kematian dan cedera akibat sambaran petir.
Arus tanah juga membunuh banyak hewan ternak. Biasanya, petir memasuki tubuh pada titik kontak yang paling dekat dengan sambaran petir, bergerak melalui sistem kardiovaskular atau saraf, dan keluar dari tubuh pada titik kontak terjauh dari petir.
4. Konduksi
Petir dapat melakukan perjalanan jarak jauh di kabel atau permukaan logam lainnya.
Logam tidak menarik petir, tetapi memberikan jalan bagi petir untuk mengikutinya.
Sebagian besar korban sambaran petir di dalam ruangan dan beberapa korban di luar ruangan disebabkan oleh konduksi.
Baik di dalam maupun di luar ruangan, siapa pun yang bersentuhan dengan apa saja yang terhubung ke kabel logam berisiko terkena sambaran petir.
Nah, ini termasuk apa pun yang dicolokkan ke stopkontak, keran dan pancuran air, telepon kabel, dan sebagainya.
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Detik-detik Pemain U13 Tersambar Petir saat Bertanding di Piala Soeratin Begini Nasibnya Sekarang, https://bangka.tribunnews.com/2023/11/05/detik-detik-pemain-u13-tersambar-petir-saat-bertanding-di-piala-soeratin-begini-nasibnya-sekarang?page=all.