Mitos ini terutama muncul karena sensitivitas ibu hamil terhadap lingkungan sekitar.
Tidak ada bukti ilmiah yang meyakinkan yang menunjukkan bahwa suara keras dari film horor secara langsung dapat memengaruhi pendengaran janin.
Tubuh ibu hamil memberikan lapisan perlindungan yang efektif terhadap suara, dan janin dilindungi oleh air ketuban.
Beberapa orang khawatir bahwa gambar seram atau menakutkan dalam film horor dapat menimbulkan trauma pada bayi yang dikandung.
Mitos ini muncul karena kekhawatiran bahwa bayi dapat merasakan emosi ibu dan meresponsnya secara negatif.
Meskipun ada hubungan antara emosi ibu dan perkembangan janin, bayi tidak langsung merasakan gambar atau emosi yang dirasakan oleh ibu saat menonton film.
Trauma pada bayi biasanya terkait dengan pengalaman nyata yang memengaruhi ibu secara langsung.
Beberapa orang beranggapan bahwa tingkat ketegangan dan ketakutan selama menonton film horor dapat memicu kelahiran prematur.
Mitos ini muncul karena kekhawatiran bahwa tekanan psikologis dapat memicu kontraksi prematur.
Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa menonton film horor dapat menyebabkan kelahiran prematur.