Beberapa komponen yang berpotensi mengalami oblak adalah bushing sebagai pemegang batang stabilizer dan connecting rod. Ini terjadi lantaran masa pakai kendaraan atau terjadi benturan cukup keras.
“Saat mobil sudah lama digunakan, komponen suspensi pasti mengalami penurunan performa karena setiap saat bekerja, jadi bushing atau pengikat batang stabilizer bisa mengeras dan melebar lubangnya, ball joint connecting rod juga bisa oblak,” ucap Hardi.
Selain usia, pengaruh kondisi jalan juga bisa membuat connecting rod berubah bentuk atau patah. Terutama jika mobil menghajar lubang secara ekstrem.
“Connecting rod bisa patah dan bengkok, akibatnya kinerja stabilizer tidak optimal sehingga yang dirasakan pengemudi, mobil justru tidak stabil mudah goyang kanan dan kiri,” ucap Hardi.
Hardi menambahkan tidak semua mobil dibekali link stabilizer dari pabrik. Karena komponen ini biasanya melengkapi mobil yang cenderung bisa mengalami limbung seperti MPV dengan bodinya yang tinggi dan SUV dengan rutinitasnya melintas jalan tidak rata.
Jadi, tanda stabilizer perlu diperbaiki ada beberapa yang bisa dirasakan pengemudi yakni munculnya bunyi ketukan seirama gaya limbung bodi, dan mobil cenderung tidak stabil.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kenali Tanda Link Stabilizer Mobil Sudah Minta Diperbaiki", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2023/12/03/110100915/kenali-tanda-link-stabilizer-mobil-sudah-minta-diperbaiki?page=all#page2.