Dalam akun TikTok @duria.md, Duria mengungkap momen perlombaan sang putra, Egi dalam ajang Pekan Olahraga Pelajar Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Di perlombaan tersebut, Egi mengikuti dua nomer yakni 100 meter dan 50 meter.
Dalam kelas 50 meter, Egi berhasil mendapatkan medali perunggu alias juara ketiga.
Namun di kelas 100 meter, Egi menemui rintangan berat.
Ngotot menguras tenaga dalam jarak tempuh 100 meter, Egi pun menunjukkan kemampuan renangnya.
Dalam kategori gaya bebas, Egi pun berhasil mencapai garis finish di posisi kedua.
Sadar dirinya jadi juara kedua, Egi pun awalnya senang.
"Anak kami Egi (Ghiyats) baru saja mengikuti lomba renang Popkab Sleman DIY. Pada saat perlombaan, Egi, alhamdulilah berhasil menjadi tercepat kedua di nomer 100M gaya bebas," kata sang ibu.
Namun saat pengumuman pemenang, nama Egi justru tak disebut oleh panitia.
Juri justru menetapkan juara dua dan juara ketiganya tidak sesuai dengan fakta yang ada.
Padahal faktanya, yang jadi juara dua adalah yang ketiga tiba di finish setelah Egi.
Dan yang jadi juara tiga adalah yang keempat tiba di finish.
Hingga, keluarga Egi pun sempat menyampaikan protes tak terima dengan mengajukan video hasil rekaman.
Dalam video jelas terlihat Egi adalah perenang kedua yang berhasil menyentuh finish.
Sementara yang berada di posisi ketiga dan keempat jauh jaraknya dengan Egi.
Namun, Panitia tidak mau menerima masukan dan tetap pada keputusannya.
"Namun tiba-tiba pas pengumuman hasil lomba, Egi tidak mendapatkan medali apa-apa. Kami sempat mengajukan protes dengan mengajukan video hasil rekaman kami," jelasnya.
Perasaan hancur pun menyelimuti Egi yang pulang tanpa hasil.
Dikatakan pula jika sang anak sebelumnya sudah berjuang latihan selama satu bulan.
Meski tak menduduki juara kedua, Egi hanya mendapatkan medali perunggu di Kelas 50 m gaya bebas dan uang Rp250.000.
"Kami pulang dengan hati yang sangat hancur. Terlebih anak kami yang sudah berjuang berlatih selama 1 bulan. Yah, walaupun kami masih bisa bersyukur, masih mendapatkan medali perunggu di Kelas 50 m gaya bebas," ungkapnya.
Dalam unggahannya tertulis jika putranya yang seharusnya juara itu terdzolimi oleh panitia lomba.
"Ketika sang juara terdzolimi oleh hasil keputusan panitia lomba," tulisnya dalam video.
Tampak dalam video tersebut, sang anak menangis memeluk ibunya berusaha ikhlas menerima kekalahan.
"Sabar ya kak, bisa tahun depan nggak apa apa ikhlasin ya oke. Belum rezeki diikhlasin ya nggak usah nangis,” ujarnya dengan lembut.
Kedepannya, ibunda Egi berharap agar Pengda Aquatik Sleman melakukan intropeksi dan mendengar keluahan.
"Semoga kami bisa bangkit lagi. Semoga Pengda aquatik Sleman bisa melakukan instropeksi dengan membuka mata hati, mendengarkan dan juga menerima kritikan ketika ada keluhan," jelasnya.
"Jangan menutup diri dengan hal-hal yang bersifat masukan. Terutama untuk pengembangan atlet olahraga aquatik," pungkasnya.
Pada unggahan lainnya, Ibunda Egi memberikan semangat untuk putranya dan tak terpuruk dengan pengalamannya di masa lalu.
"Tetap semangaat berlatih ya kak.. lupakan masa lalu, kita harus menatap kedepan." tulisnya.
"Kenangan Pahit yang tidak pernah bisa dilupakan. semoga event ini menjadi cambuk semangat kedepannya." tandasnya.
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Sosok Duria Ibu Egi yang Viralkan Anaknya Tak Dapat Medali Meski Juara 2 Popda, Menpora Bertindak, https://bangka.tribunnews.com/2023/12/03/sosok-duria-ibu-egi-yang-viralkan-anaknya-tak-dapat-medali-meski-juara-2-popda-menpora-bertindak?page=all.