Dugaan motif pembuuhan 4 anak di Jagakarsa diduga karena faktor ekonomi. Pelaku Panca Darmansyah diduga menuliskan pesan 'Puas Bunda Tx For All' untuk mengirim pesan kepada istrinya yang melaporkan dirinya karena kasus KDRT.
Dugaan motif pembuuhan 4 anak di Jagakarsa diduga karena faktor ekonomi. Pelaku Panca Darmansyah diduga menuliskan pesan 'Puas Bunda Tx For All' untuk mengirim pesan kepada istrinya yang melaporkan dirinya karena kasus KDRT. ( Tribun Network )

Tinggalkan Pesan 'Puas Bunda, Tx For All', Ini Motif dan Kronologi Suami Bunuh 4 Anaknya di Jagakarsa

8 Desember 2023 11:08 WIB

SonoraBangka.id - Inilah motif dan kronologi kasus pembunuhan empat anak oleh ayahnya di rumah kontrakan wilayah JagakarsaJakarta Selatan.

Jasad empat anak yang masih kecil-kecil tersebut ditemukan warga setelah mencium bau tidak sedap dari dalam rumah kontrakan pada Rabu (6/12/2023).

Hasil penyelidikan kepolisian,  kasus pembunuhan empat anak oleh ayah kandungnya di Jagakarsa,  diduga dilatarbelakangi rasa cemburu dan masalah ekonomi keluarga.

Pelaku bernama Panca Darmansyah (40) diduga cemburu melihat istrinya bekerja, sementara dirinya jadi pengangguran.

"Adanya rasa kekecewaan dan cemburu terhadap istrinya," ungkap
Wakasatreskrim Polres Jakarta Selatan, Kompol Henrikus Yossi, dikutip dari Tribunnnews.com.

Selain cemburu, motif ekonomi juga diduga jadi penyebab pembunuhan tersebut lantaran Panca Darmansyah sudah tidak lagi bekerja setelah sebelumnya sempat menjadi sopir taksi.

Dilansir dari Facebook Panca, ayah 4 anak ini pernah melakoni beberapa pekerjaan. Bahkan ia sampai membawa anak laki-lakinya saat bekerja.

Tampak Panca Darmansyah duduk di lantai sambil memangku sebuah laptop.

Kemudian di sisi kirinya sang anak duduk melihat ke arah laptop sambil meminum susu di botol. Foto itu diposting Panca pada 17 Agustus 2023. Di Facebooknya, ia tampak sering membuat desain. 

Panca juga sempat menjual kaos bertuliskan Free Palestine. Ia mengklaim 30 persen penjualannya untuk donasi.

Ketua RT 4, Yakub mengatakan Panca saat kejadian pembunuhan sedang menganggur tidak ada pekerjaan. Sedangkan sang istri bekerja menjadi tulang punggung keluarga.

"Bapaknya nganggur, ibunya yang kerja," kata Yakub dikutip dari Kompas TV, Kamis (7/12/2023).

Menurut Yakub, pasangan suami istri dan 4 anaknya itu baru tinggal 9 bulan di wilayahnya.

"Enam bulan kontrakan belum dibayar," kata Yakub.

Sebelum jadi pengangguran, Yakub mengatakan Panca Darmansyah sempat bekerja.

"Tadinya kerja sopir, kalau sekarang nganggur," ungkapnya.

Panca Darmansyah membunuh empat anaknya dengan cara dibekap menggunakan bantal di sebuah rumah kontrakan di Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Keempat bayinya masing-masing berusia 6 tahun berinisial V, anak 4 tahun berinisial S, anak 3 tahun berinisial A dan yang bungsu berinsial A, berusia kurang dari dari 1 tahun, meninggal kehabisan nafas karena dibekap bantal.

Keempat mayat bayi tersebut ditemukan warga diletakkan berjajar di kamar tidur. Sementara, di lantai kontrakan warga menemukan ceceran darah dan tulisan berbunyi 'Puas Bunda, Tx For All'.

Akan halnya pelaku, warga menemukan sedang tertelungkup lemah di kamar mandi dan diketahui mencoba bunuh diri dengan menyayat urat nadi namun gagal tewas.

Saat ditemukan warga dia dalam kondisi lemas. Badannya dalam kondisi telanjang tidak sadarkan diri.

Penemuan kasus pembunuhan empat bayi oleh ayah kandungnya sendiri ini berawal dari warga sekitar kontrakan pelaku yang merasakan bau bangkai yang menyengat kuat.

Warga juga mendapati banyak lalat di sekitar rumah pelaku.

Warga kemudian berinisiatif melaporkan hal tersebut ke polisi. Disaksikan warga polisi kemudian memasuki rumah tersebut dan menemukan empat bayi pelaku sudah dalam kondisi tewas.

Warga bernama Irawan membenarkan, seusai menghabisi nyawa empat anak kandungnya, Panca diduga berusaha bunuh diri dengan menyilet urat nadi di tangannya namun berhasil digagalkan oleh warga.

Polisi memasang police line di rumah kontrakan di Jagakarsa, Jakarta Selatan, yang menjadi TKP pembunuhan empat bayi oleh ayah kandungnya sendiri, Rabu petang, 6 Desember 2023.

Warga sekitar rumah kontrakan bernama Irawan menyebut, Panca baru saja bekerja sebagai sopir taksi ternama.

"Masalahnya memang ekonomi, Panca ini baru masuk jadi sopir taksi," ujar Irawan saat dihubungi Tribun melalui pesan singkat, Kamis (7/12/2023) dinihari.

7 Bulan Belum Bayar Kontrakan

Irawan mengatakan, Panca diketahui tujuh bulan belum membayar sewa rumah kontrakan yang ditempatinya bersama istri dan empat orang anaknya.

"Uang kontrakan saja belum dibayar tujuh bulan," kata dia.

Sebelum geger penemuan jasad empat anak kecil yang tewas mengenaskan di Jagakarsa, Jakarta Selatan, terduga pelaku berinisial P sempat cekcok dengan istrinya.

Kejadian tersebut terjadi pada hari Minggu (3/12/2023) lalu.

"Menurut informasi bang Kube yang jadi parkir di depan kedai bakso hari Minggu emang sudah cekcok dengan istrinya," kata Irawan.

"Istrinya digamparin terus bininya nelepon adiknya datang adik bininya adiknya juga dipukulin," ujar Irawan warga sekitar lokasi kejadian saat dikonfirmasi Tribun melalui pesan singkat, Kamis (7/12/2023) dinihari.

Tidak lama kemudian datang kedua orang tua istri dari P. Kedua orang tuanya kemudian membawa istri P ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

Namun, sayangnya keempat orang anaknya tidak ikut serta diajak bersama ibu dan neneknya.

"Nahasnya empat anaknya enggak diajak malah ditinggal sama bapaknya. Kejadian lah itu pembunuhan," kata Irawan.

Rumah Terkunci Rapat

Polisi dan warga yang mendatangi rumah pelaku menemukan keempat jasad anak-anak Panca di dalam kamar dan pintu depan terkunci.

"Betul, 4 orang (korban). Ada 4 orang penemuan mayat di dalam kamar," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro saat dihubungi.

Hasil penyelidikan sementara, diduga orang tua anak-anak tersebut yang menjadi pelaku atas tewasnya korban.

Bintoro menjelaskan saat itu, terduga orang tua korban juga sempat ingin bunuh diri. Namun, aksinya digagalkan dan saat ini tengah dirawat di rumah sakit.

"Sementara untuk orang tuanya sendiri. Sementara masih dugaan (korban) anaknya (pelaku). Orang tuanya yang diduga sebagai pelaku mencoba untuk bunuh diri juga. tapi saat ini masih bisa selamat dan dirawat di RS" ucapnya.

Belum diketahui penyebab kronologi hingga keempat anak-anak tersebut bisa ditemukan tewas di dalam kamar.

"Semuanya masih kita cek dulu. Untuk sementara masih dilakukan penyelidikan," kata dia.

Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan atas kasus tersebut.


Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Motif dan Kronologi Suami Bunuh 4 Anaknya di Jagakarsa, Tinggalkan Pesan 'Puas Bunda, Tx For All', https://bangka.tribunnews.com/2023/12/08/motif-dan-kronologi-suami-bunuh-4-anaknya-di-jagakarsa-tinggalkan-pesan-puas-bunda-tx-for-all?page=all.

SumberBangka.tribunnews.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm