Diet telur rebus diyakini bisa menurunkan berat badan.(PEXELS/FOODIE FACTOR)
Diet telur rebus diyakini bisa menurunkan berat badan.(PEXELS/FOODIE FACTOR) ( KOMPAS.COM)

Ramai soal Diet Telur Rebus, Efektifkah Untuk Turunkan Berat Badan?

17 Desember 2023 15:34 WIB

SONORABANGKA.ID - Adalah Diet telur rebus menjadi salah satu tren pola makan yang tengah ramai dilakukan warganet untuk menurunkan berat badan.

Orang yang menerapkan diet ini harus minimal makan dua sampai tiga butir telur rebus untuk setidaknya satu kali makan setiap hari.

Diberitakan New York Post, diet telur rebus diyakini dapat menurunkan berat badan hingga 11 kilogram dalam waktu dua minggu.

Diet telur rebus dilakukan dengan cara makan setidaknya dua butir telur dan satu potong buah, serta sayur atau protein rendah karbohidrat untuk sarapan.

Makan siang dan makan malam terdiri dari telur atau protein tanpa lemak ditambah sayuran rendah karbohidrat.

Lalu, efektifkah diet telur rebus dalam menurunkan berat badan? Adakah efek sampingnya?

Cara melakukan diet telur rebus

Diet telur rebus dilakukan dengan cara makan paling tidak dua butir telur rebus dengan sayuran rendah karbohidrat, buah-buahan tertentu, dan sedikit asupan lemak tambahan.

Dikutip dari Women's Health, berikut daftar makanan yang bisa dikonsumsi bersama telur rebus.

Sumber protein tanpa lemak

  • Ayam tanpa kulit
  • Kalkun tanpa kulit
  • Bebek tanpa kulit
  • Ikan

Sayuran rendah karbohidrat

  • Kubis
  • Bayam
  • Paprika
  • Asparagus
  • Seledri
  • Wortel
  • Brokoli
  • Bawang

Buah

  • Semangka
  • Buah beri
  • Jeruk bali
  • Jeruk lemon
  • Jeruk nipis

Sumber lemak

  • Minyak kelapa
  • Mentega
  • Mayones

Sebaliknya, terdapat beberapa jenis makanan yang perlu dihindari oleh orang yang menjalani diet telur rebus.

Makanan yang tidak boleh dikonsumsi

  • Biji-bijian seperti roti, pasta, dan quinoa
  • Produk susu seperti susu, keju, yogurt, dan krim
  • Makanan olahan seperti keripik dan kukis
  • Kentang
  • Jagung
  • Kacang polong
  • Kacang-kacangan seperti buncis dan kedelai
  • Pisang
  • Nanas
  • Mangga
  • Buah kering
  • Minuman manis seperti soda, jus, teh manis, dan minuman olahraga.

Efektifkah menurunkan berat badan?

Telur merupakan sumber protein serta nutrisi lain seperti vitamin A, D, B2, B7, kolin, dan yodium. Tapi, menerapkannya sebagai diet rutin ternyata tidak terlalu sehat.

Ahli gizi dari New York, Erin Palinski-Wade menyatakan, diet ini mungkin akan menurunkan berat badan karena pola makan yang rendah kalori dan karbohidrat.

“Penurunan berat badan awal akan mencakup kehilangan air, sehingga memberikan hasil yang ‘menarik’, namun sebenarnya tidak banyak kehilangan lemak tubuh,” jelasnya.

Saat menerapkan diet telur rebus, orang akan mengurangi asupan karbohidrat sehingga tubuh melepaskan air melalui urine. Situasi ini mengakibatkan berat air di tubuh hilang tapi tidak menghilangkan lemak tubuh.

Menurut Erin, diet telur rebus mungkin aman dilakukan selama beberapa minggu. Namun, tidak boleh berkelanjutan untuk jangka panjang.

Dia juga menyebut, berat badan pelaku diet ini akan bertambah lebih banyak setelah menerapkannya. Ini karena orang cenderung makan berlebihan setelah menjalani diet yang sangat ketat.

“Ini adalah cara makan yang membatasi dan tidak seimbang yang dapat mengakibatkan kekurangan nutrisi dalam jangka panjang dan tidak berkelanjutan,” tambahnya.

Terpisah, pakar diet Allie Echeverria lebih menyarankan orang yang ingin menurunkan berat badan untuk memilih pola makan seimbang.

Orang tersebut harus mengonsumsi protein, serat, dan lemak setiap makan supaya tetap kenyang.    

Efek samping kebanyakan telur rebus

Sementara itu, dilansir dari Everyday Health, terlalu banyak makan telur rebus juga tidak baik bagi kesehatan tubuh.

Diet ini sangat rendah kalori karena membatasi banyak makanan berserat tinggi seperti biji-bijian dan kacang-kacangan. Namun, telur tidak memiliki serat.

Karena itu, orang yang menjalaninya akan kehilangan asupan serat sehingga berisiko terkena sembelit.

Pakar kesehatan merekomendasikan laki-laki usia maksimal 50 tahun untuk mengonsumsi paling tidak 38 gram serat sementara perempuan mendapatkan setidaknya 25 gram serat.

Selain itu, telur mengandung kolesterol dan lemak jenuh yang tinggi sehingga dapat memengaruhi kadar penyakit kardiovaskular dan diabetes tipe 2.

Para pakar menyarankan, seseorang hendaknya membatasi konsumsi telur.

Mengonsumsi 12 butir atau lebih telur per minggu termasuk pola makan tinggi telur.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ramai soal Diet Telur Rebus, Efektifkah Turunkan Berat Badan?", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2023/12/17/093000465/ramai-soal-diet-telur-rebus-efektifkah-turunkan-berat-badan-?page=all#page2.

SumberKOMPAS.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm