SONORABANGKA.ID - Adalah Volume oli mesin pada mobil wajib dalam kondisi cukup dan tidak berlebihan sebelum digunakan liburan. Cara memastikannya dengan melihat level via dipstick oli.
Pada ujung dipstick terdapat skala yang menunjukkan batas volume oli yakni titik atas dan bawah.
Suatu kondisi, oli mesini bisa terlalu banyak atau kurang. Berikut ini dampak buruk jika level oli mesin berlebihan dan kurang.
Hardi Wibowo, Pemilik Aha Motor mengatakan, penting untuk memeriksa volume oli mesin, karena bila kurang dapat menyebabkan performa menurun bahkan membuat BBM lebih boros.
“Volume oli ini berkaitan dengan pelumasan, jika kurang maka mesin menjadi lebih berat dalam bekerja, salah satu dampak buruknya BBM menjadi lebih boros, bahkan bisa sampai merusak komponen,” ucap Hardi kepada Kompas.com, Jumat (23/12/2023).
Hardi menyarankan, level oli idealnya berada di titik batas atas tapi tidak sampai berlebihan. Pemeriksaan dilakukan saat mesin mati sehingga oli masih terkumpul di panci atau tidak ada yang bersirkulasi.
“Dengan memastikan volumenya berada di level maksimal, maka harapannya pelumasan lebih baik sehingga performanya optimal,” ucap Hardi.
Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor Didi Ahadi mengatakan, mengisi oli mesin secara berlebihan bisa merusak komponen di dalam karena akan terasa berat.
“Bila olinya kelebihan banyak bisa berpotensi bikin mesin jebol. Karena mekanisme mesin jadi berat disebabkan komponen yang seharusnya tidak terendam oli menjadi terendam,” ucap Didi dikutip dari Kompas.com, belum lama ini.
Didi mengatakan, ada beberapa komponen yang seharusnya tidak terendam oli; seperti, seal dan poros engkol. Salah satu dampak mengisi oli terlalu penuh adalah performa mesin menurun akibat putaran poros engkol terhambat.
“Ketika oli mesin diisi sesuai, komponen tersebut tidak akan terendam, sehingga performa mesin bisa optimal,” ucap Didi.
Sementara itu, bila oli berada di level minimal berisiko bila posisi kendaraan tidak rata seperti menanjak atau sedang melibas turunan.
Foreman Nissan Bintaro Ibrohim mengatakan, ketika oli mesin berada di level minimal, mobil masih aman digunakan tapi ada risikonya.
“Oli mesin yang levelnya berada di garis minimal dipstick bisa saja masih dioperasikan, namun ada risiko yang perlu diketahui oleh pemilik mobil, seperti potensi pelumasan yang tidak optimal,” ucap Ibrohim kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Menurut Ibrohim, ada potensi mobil melaju di medan yang miring atau tidak rata, dengan demikian akan membuat permukaan oli mesin berubah.
“Ketika permukaan oli mesin berubah, maka ada potensi pompa oli tidak menyedot oli yang ada di panci sehingga pelumasan tidak optimal, karena konstruksi pompa oli tersebut mengambang di atas dasar panci,” ucap Ibrohim.
Menurutnya, konstruksi pompa oli mesin dibuat mengambang agar kotoran yang ada di dasar panci tidak ikut terpompa dan mengalir ke seluruh komponen mesin.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Persiapan Liburan, Segini Batas Level Volume Oli Mesin Mobil", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2023/12/23/132200715/persiapan-liburan-segini-batas-level-volume-oli-mesin-mobil.