SONORABANGKA.ID - Adalah Pemalsuan pelat nomor dewa alias pelat nomor khusus pejabat instansi marak terjadi di 2024. Pihak Kepolisian bahkan mengakui kalau kondisi ini sudah cukup meresahkan.
Berdasarkan investigasi terbaru, tim gabungan Kepolisian telah berhasil meringkus beberapa oknum pengguna dan pengedar pelat nomor palsu. Skema bisnis yang dijalankan pun terkuak sedikit demi sedikit.
Direktur Registrasi dan Identifikasi (Dirregident) Korlantas Polri Brigjen Pol Yusri Yunus menjelaskan, pelat palsu tersebut diedarkan oleh oknum dan dijual dengan harga mulai dari Rp 55 juta.
Proses pemalsuannya pun cukup detil dan sangat terselubung. Oknum pelaku tidak cuma mengganti pelat kaleng, tapi juga memanipulasi data STNK dan BPKB.
“Kertas STNK dan BPKB nya itu asli, tapi tulisannya diubah pakai cairan kimia dan datanya disesuaikan dengan pelat nomor,” kata Yusri kepada Kompas.com, Rabu (31/1/2024).
Yusri menambahkan, oknum pelaku menggunakan STNK dan BPKB milik motor. Dua dokumen penting ini diterima dari pihak lain yang merupakan penadah.
Menurut Yusri, karena banyak rentetan kasus dan skema bisnis di balik kasus pemalsuan pelat, pihak Kepolisian mencurigai akan adanya sindikat yang didalangi oleh mafia.
“Ada dugaan ke sana, karena skema penipuannya terlalu rapih. Kemungkinan besar ada sindikat mafia,” kata Yusri.
Menindaklanjuti hal ini, Yusri mengaku akan melakukan koordinasi lintas divisi dan memulai investigasi tingkat lanjut, baik dari sektor internal atau eksternal.
“Oknum-oknum itu sumbernya tidak cuma dari luar, tapi bisa juga dari dalam. Ini yang akan kita sisir dulu,” ucapnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pelat Dewa Palsu Makin Banyak, Polisi Curiga Ada Mafia", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2024/02/01/081200815/pelat-dewa-palsu-makin-banyak-polisi-curiga-ada-mafia.