SonoraBangka.ID - Pemerintah Amerika Serikat menggelontorkan dana nyaris 20 miliar dollar Amerika Serikat (sekitar Rp 313 triliun) kepada perusahaan semikonduktor Intel.
"Hadiah" itu diberikan Presiden AS Joe Biden dalam bentuk dana hibah dan pinjaman untuk mensubsidi produksi chip canggih bikinan Intel.
Rinciannya, dana segar yang digelontorkan pemerintah AS adalah sebesar 8,5 miliar dollar AS (Rp 133 triliun) serta pinjaman yang diberikan sampai 11 miliar dollar AS (Rp 172 triliun).
Sebagian besar dari dana itu ditujukan untuk Intel di Arizona. Pasalnya, di lokasi tersebut akan dibangun dua pabrik baru. Pabrik yang sudah ada di Arizona sebelumnya juga akan dimodernisasi.
Selain Arizona, dana itu juga akan dipakai Intel untuk menandai proyek perusahaan di Ohio, New Mexico dan Oregon.
Menurut Biden, pandemi telah menyebabkan kekurangan semikonduktor hingga mendesak pabrik-pabrik untuk tutup serta membuat harga jadi melambung. Oleh karena itu Biden bertekad investasi di bidang tersebut.
"Kami akan memungkinkan manufaktur semikonduktor canggih untuk kembali hadir di Amerika setelah 40 tahun," kata Biden, dikutip dari Reuters, Minggu (24/3/2024).
Dengan investasi itu, Menteri Perdagangan AS, Gina Raimondo memproyeksikan peningkatan pangsa produksi chip AS dari 0 persen menjadi 20 persen pada tahun 2030.
Selain investasi dalam bentuk hibah dan pinjaman, Intel juga ditaksir akan menerima dana sebesar 3,5 miliar dollar AS (Rp 54 triliun) dari Departemen Perdagangan AS.
Dana tersebut konon ditujukan untuk meningkatkan keamanan pabrik Intel di Arizona. Sebab, fasilitas ini juga dipakai untuk memproduksi chip penting yang ditujukan untuk kepentingan militer.
Namun belum diketahui kapan dana tersebut cair atau diserahkan ke Intel.
Selain AS, pada akhir 2023 lalu Israel juga memberikan hibah kepada Intel, sebesar 3,2 miliar dollar AS, atau sekitar Rp 50,1 triliun.
Dana tersebut dihibahkan untuk keperluan pembangunan pabrik chip Intel yang dibangun di Kiryat Gat, Israel Selatan. Intel saat itu mengeklaim konstruksi pabrik ini sudah dimulai.
Dana yang dihibahkan Israel itu menyumbang 12,8 persen dari total biaya yang dibutuhkan Intel untuk membangun pabrik baru, yaitu sekitar 25 miliar dollar AS (sekitar Rp 391 triliun).
Pabrik chip Intel di Israel yang disebut sebagai Fab 38 itu rencananya dibuka pada 2028 dan beroperasi sampai 2035. Menurut Intel, pabrik itu bakal membantu memperkuat rantai pasokan global perusahaan serta membuka ribuan lapangan pekerjaan baru di Israel.
"(Pabrik ini) bagian penting dari upaya Intel untuk mendorong rantai pasokan global yang lebih tangguh, di samping upaya berkelanjutan dan rencana investasi manufaktur di Eropa serta AS," kata Intel dalam pernyataan resminya, dikutip dari Reuters.
Sebagai bagian dari kesepakatan, Intel akan mengalokasikan dana 16,6 miliar dollar AS (sekitar Rp 260 triliun) untuk membeli produk dan layanan dari Israel, selama sepuluh tahun ke depan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pemerintah AS Hibahkan Dana Rp 313 Triliun ke Intel", Klik untuk baca: https://tekno.kompas.com/read/2024/03/24/08030067/pemerintah-as-hibahkan-dana-rp-313-triliun-ke-intel.