3. Menurunkan risiko penyakit hati dan diabetes tipe 2
Penelitian di BMJ menunjukkan, konsumsi kopi biasa dan kopi tanpa kafein dapat menurunkan risiko kanker hati, meskipun manfaat ini lebih terasa pada kopi biasa.
Studi tersebut menunjukkan, hal ini mungkin disebabkan oleh sifat anti karsinogenik kopi, seperti polifenol yang berperan dalam memperbaiki kerusakan oksidatif DNA, serta cafestol dan kahweol yang dapat memengaruhi metabolisme dan pembuangan karsinogen.
Selain itu, kopi berkafein dan tanpa kafein juga dikaitkan dengan penurunan risiko diabetes tipe 2. Penelitian menunjukkan hal ini disebabkan oleh peran kopi dalam meningkatkan kesehatan hati.
Manfaat ini biasanya dikaitkan dengan konsumsi jangka panjang yang konsisten dan dapat berfluktuasi seiring perubahan asupan harian.
4. Menurunkan risiko penyakit kardiovaskular
Meskipun ada banyak penelitian tentang dampak kopi biasa terhadap kesehatan jantung, namun tidak banyak penelitian mengenai kopi tanpa kafein.
Meskipun demikian, beberapa penelitian menunjukkan bahwa kopi tanpa kafein dikaitkan dengan rendahnya risiko penyakit kardiovaskular.
Sebuah penelitian menemukan, kopi tanpa kafein, bersama dengan kopi bubuk dan kopi instan, mungkin dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit kardiovaskular.
Menariknya, peserta yang minum kopi tanpa kafein satu hingga tiga cangkir per hari memiliki risiko paling rendah terkena penyakit kardiovaskular.
5. Mengurangi Risiko Kematian Dini
Manfaat kopi tanpa kafein lainnya adalah mengurangi risiko kematian dini.
Data menunjukkan bahwa minum kopi tanpa kafein juga dikaitkan dengan penurunan semua penyebab kematian.
Dalam sebuah penelitian tertentu dengan tindak lanjut sekitar 12 tahun, lebih sedikit peserta yang minum dua hingga tiga cangkir kopi tanpa kafein sehari yang meninggal, dibandingkan mereka yang minum lebih banyak atau lebih sedikit kopi tanpa kafein.
Namun, studi tersebut hanya bersifat observasional, sehingga masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.
Kekurangan kopi tanpa kafein
Minum kopi tanpa kafein sering kali bertujuan untuk mempertahankan kekayaan rasa kopi tanpa efek buruk kafein, namun rasanya dapat berubah karena proses dekafeinasi.
Kopi tanpa kafein memiliki reputasi rasa yang kurang. Sebuah penelitian dari Molecules menunjukkan, sekelompok senyawa yang dikenal sebagai pyrazine sebagai alasannya.
Pyrazine adalah prekursor aroma yang bertanggung jawab atas karakteristik kopi yang seperti kacang, coklat, dan dipanggang.
“Proses pelarutan menggunakan berbagai bahan kimia yang dapat menghilangkan kafein dari biji kopi dan dalam beberapa kasus, menghilangkan rasa,” jelas ahli diet terdaftar dan anggota jaringan Top Nutrition Coaching, Megan Hilbert.
Selain itu, kopi tanpa kafein mungkin merupakan pilihan yang lebih disukai bagi individu yang sensitif terhadap efek kafein pada masalah pencernaan atau tekanan darah.
Namun, mereka yang mencari manfaat jangka panjang dari kopi untuk meningkatkan kognitif, mungkin lebih baik bila mengonsumsi jenis kopi yang berkafein.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Apa yang Terjadi Jika Minum Kopi Tanpa Kafein Setiap Hari?", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2024/05/05/133030165/apa-yang-terjadi-jika-minum-kopi-tanpa-kafein-setiap-hari?page=all#page2.