SONORABANGKA.ID - Merupakan Kopi tanpa kafein adalah pilihan terbaik untuk orang yang memiliki masalah pencernaan dan sensitivitas terhadap kafein.
Sebab, kafein sering kali menyebabkan efek samping, seperti mual, muntah, pusing, kegelisahan, detak jantung cepat, dan beberapa masalah kesehatan lainnya, dikutip dari Forbes.
Kopi tanpa kafein adalah kopi yang bijinya telah menjalani prosedur dekafeinasi dalam upaya menghilangkan sebagian besar kandungan kafeinnya.
Terlepas dari namanya, kafein tidak sepenuhnya hilang dari kopi tersebut. Secara umum, proses dekafeinasi menghilangkan sekitar 97 persen kandungan kafein dari kopi.
National Coffee Association mencatat, secangkir kopi tanpa kafein mengandung sekitar 2 miligram kafein, dibandingkan dengan 95 miligram dalam cangkir berkafein.
Lantas, apa yang terjadi pada tubuh jika mengonsumsi kopi tanpa kafein setiap hari?
Kopi tanpa kafein, baik atau buruk?
Spesialis nutrisi bersertifikat dan pendiri Vital Root Wellness, Jessica Coghill mengatakan, kopi tanpa kafein memiliki banyak manfaat yang serupa dengan kopi baisa (dengan kafein).
"Ini karena kedua jenis tersebut berasal dari biji kopi dan mengandung senyawa serupa,” ujarnya.
Meskipun kopi biasa dapat membantu meningkatkan kewaspadaan dan fokus, Coghill merekomendasikan kopi tanpa kafein untuk individu yang sensitif terhadap kafein, memiliki kondisi kesehatan tertentu, atau siapa pun yang mendambakan secangkir kopi di malam hari.
Berikut manfaat kopi tanpa kafein yang jarang diketahui:
1. Tidak menyebabkan kegelisahan
Kafein dapat memblokir adenosin, zat yang berperan penting dalam pengaturan tidur. Hal ini dapat menyebabkan gangguan pola tidur dan meningkatnya perasaan cemas.
Sementara itu, kopi tanpa kafein memungkinkan individu memperoleh manfaat kopi tanpa efek negatif yang terkait dengan konsumsi kafein berlebihan.
“Kopi tanpa kafein juga dapat membantu seseorang yang mencoba berhenti mengonsumsi kopi berkafein penuh, karena dapat membantu menghilangkan sakit kepala akibat penghentian kafein,” jelas ahli diet terdaftar, Kelly Powers.
2. Mendukung kesehatan usus
Sama seperti kopi biasa, kopi tanpa kafein mengandung antioksidan yang dapat mendukung kesehatan usus, dilansir dari Eating Well.
Ahli diet terdaftar yang berbasis di Charleston, South Carolina, Lauren Manaker mengatakan, untuk kesehatan usus, kopi tanpa kafein dapat berkontribusi positif dengan mendorong pertumbuhan bakteri usus.
Walaupun kedua jenis kopi tersebut tampaknya merangsang motilitas lambung (yang membuat Anda harus buang air besar), beberapa penelitian menemukan bahwa kopi tanpa kafein tidak merangsang sekresi asam sebanyak itu.
Selain itu, senyawa fenolik juga memiliki efek antioksidan dan antiinflamasi pada usus besar, serta dapat mendukung berkembangnya komunitas bakteri baik.
3. Menurunkan risiko penyakit hati dan diabetes tipe 2
Penelitian di BMJ menunjukkan, konsumsi kopi biasa dan kopi tanpa kafein dapat menurunkan risiko kanker hati, meskipun manfaat ini lebih terasa pada kopi biasa.
Studi tersebut menunjukkan, hal ini mungkin disebabkan oleh sifat anti karsinogenik kopi, seperti polifenol yang berperan dalam memperbaiki kerusakan oksidatif DNA, serta cafestol dan kahweol yang dapat memengaruhi metabolisme dan pembuangan karsinogen.
Selain itu, kopi berkafein dan tanpa kafein juga dikaitkan dengan penurunan risiko diabetes tipe 2. Penelitian menunjukkan hal ini disebabkan oleh peran kopi dalam meningkatkan kesehatan hati.
Manfaat ini biasanya dikaitkan dengan konsumsi jangka panjang yang konsisten dan dapat berfluktuasi seiring perubahan asupan harian.
4. Menurunkan risiko penyakit kardiovaskular
Meskipun ada banyak penelitian tentang dampak kopi biasa terhadap kesehatan jantung, namun tidak banyak penelitian mengenai kopi tanpa kafein.
Meskipun demikian, beberapa penelitian menunjukkan bahwa kopi tanpa kafein dikaitkan dengan rendahnya risiko penyakit kardiovaskular.
Sebuah penelitian menemukan, kopi tanpa kafein, bersama dengan kopi bubuk dan kopi instan, mungkin dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit kardiovaskular.
Menariknya, peserta yang minum kopi tanpa kafein satu hingga tiga cangkir per hari memiliki risiko paling rendah terkena penyakit kardiovaskular.
5. Mengurangi Risiko Kematian Dini
Manfaat kopi tanpa kafein lainnya adalah mengurangi risiko kematian dini.
Data menunjukkan bahwa minum kopi tanpa kafein juga dikaitkan dengan penurunan semua penyebab kematian.
Dalam sebuah penelitian tertentu dengan tindak lanjut sekitar 12 tahun, lebih sedikit peserta yang minum dua hingga tiga cangkir kopi tanpa kafein sehari yang meninggal, dibandingkan mereka yang minum lebih banyak atau lebih sedikit kopi tanpa kafein.
Namun, studi tersebut hanya bersifat observasional, sehingga masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.
Kekurangan kopi tanpa kafein
Minum kopi tanpa kafein sering kali bertujuan untuk mempertahankan kekayaan rasa kopi tanpa efek buruk kafein, namun rasanya dapat berubah karena proses dekafeinasi.
Kopi tanpa kafein memiliki reputasi rasa yang kurang. Sebuah penelitian dari Molecules menunjukkan, sekelompok senyawa yang dikenal sebagai pyrazine sebagai alasannya.
Pyrazine adalah prekursor aroma yang bertanggung jawab atas karakteristik kopi yang seperti kacang, coklat, dan dipanggang.
“Proses pelarutan menggunakan berbagai bahan kimia yang dapat menghilangkan kafein dari biji kopi dan dalam beberapa kasus, menghilangkan rasa,” jelas ahli diet terdaftar dan anggota jaringan Top Nutrition Coaching, Megan Hilbert.
Selain itu, kopi tanpa kafein mungkin merupakan pilihan yang lebih disukai bagi individu yang sensitif terhadap efek kafein pada masalah pencernaan atau tekanan darah.
Namun, mereka yang mencari manfaat jangka panjang dari kopi untuk meningkatkan kognitif, mungkin lebih baik bila mengonsumsi jenis kopi yang berkafein.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Apa yang Terjadi Jika Minum Kopi Tanpa Kafein Setiap Hari?", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2024/05/05/133030165/apa-yang-terjadi-jika-minum-kopi-tanpa-kafein-setiap-hari?page=all#page2.