Jenis ini bermanfaat meningkatkan kinerja dan cara tubuh menggunakan oksigen tanpa menghabiskan simpanan energi.
2. Pemanasan pasif
Dalam pemanasan pasif, suhu tubuh Anda meningkat melalui beberapa cara eksternal, seperti mandi air panas atau sauna.
Metode ini mencapai banyak hasil yang sama seperti pemanasan aktif tanpa menyebabkan kelelahan, karena Anda tidak banyak melakukan banyak gerakan fisik.
3. Peregangan statis
Peregangan statis, dicapai dengan menahan posisi selama 30 hingga 90 detik, menjadi bagian dari sebagian besar rutinitas pemanasan.
Saat ini peregangan statis yang lebih singkat dapat digunakan untuk mengendurkan sendi, namun para ahli menyarankan bahwa ini lebih tepat dilakukan setelah latihan.
4. Peregangan dinamis
Peregangan dinamis melibatkan pergerakan tubuh sedemikian rupa sehingga meniru aktivitas olahraga yang akan dilakukan.
Misalnya, pelari sering kali menggunakan gerakan straight leg kicks, butt kicks, atau high knees untuk melakukan pemanasan sebelum lari atau lomba.
Begitu juga dengan perenang yang lebih cenderung menggunakan gerakan memutar bahu dan memutar lengan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "7 Manfaat Pemanasan Sebelum Olahraga, Salah Satunya Mengurangi Risiko Cedera", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2024/06/26/084500965/7-manfaat-pemanasan-sebelum-olahraga-salah-satunya-mengurangi-risiko-cedera.