3. Kopi merangsang tingkat kolesistokinin
Alasan mengapa minum kopi menyebabkan buang air besar lainnya adalah rangsangan pada tingkat kolesistokinin, hormon yang disekresikan dalam usus kecil selama proses pencernaan.
“Kafein meningkatkan hormon gastrointestinal seperti CCK (cholecystokinin), gastrin dan motilin, yang dapat meningkatkan motilitas usus dan membantu kontraksi otot polos,” kata Boxer.
Kolesistokinin dapat meningkatkan produksi empedu pada usus kecil untuk mendorong limbah lebih cepat.
Jika seseorang minum kopi lebih banyak dari biasanya, semakin tinggi jumlah kolesistokinin bisa membuat buang air besar menjadi lebih cepat.
4. Kopi yang ditambahkan susu atau krim
Tak sedikit orang akan menambahkan susu dan krim untuk memperkaya cita rasa kopi.
Namun, dikutip dari Healthline, menambahkan kedua bahan tersebut dapat memicu efek samping rasa buang air besar bagi beberapa orang.
Secara khusus, susu dan krim dapat meningkatkan pergerakan usus, karena mengandung laktosa. Hampir 65 persen orang di seluruh dunia tidak dapat mencerna laktosa dengan baik.
Orang yang tidak toleran terhadap laktosa akan mengalami gejala seperti kembung, kram perut, atau diare, segera setelah mengonsumsi produk susu.
Ini berarti laktosa dapat memicu keinginan untuk buang air besar pada orang yang mengalami intoleransi laktosa.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sering Buang Air Besar Setelah Minum Kopi? Ini Penyebabnya", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2024/06/30/133000665/sering-buang-air-besar-setelah-minum-kopi-ini-penyebabnya?page=all#page2.