SONORABANGKA.ID - Adalah Minum kopi menjadi rutinitas sehari-hari untuk sebagian orang.
Ada berbagai alasan seseorang suka minum kopi, salah satunya untuk meningkatkan kewaspadaan agar tidak mengantuk.
Tapi, dikutip dari Healthline, meskipun kafein adalah penambah energi yang hebat, kafein juga dapat merangsang keinginan untuk buang air besar.
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa kafein dapat mengaktifkan kontraksi pada usus besar dan otot-otot usus.
Semula, kafein dalam kopi diyakini menjadi penyebab seseorang ingin buang air besar. Namun, penelitian menunjukkan bahwa kopi tanpa kafein juga dapat melakukan hal yang sama.
Selain itu, menurut salah satu penelitian terkemuka, sebanyak 29 persen partisipan mengalami peningkatan keinginan untuk buang air besar dalam waktu dua puluh menit setelah minum kopi.
Lantas, mengapa kopi membuat seseorang ingin buang air besar?
Alasan kopi membuat seseorang ingin buang air besar
1. Menyebabkan kontraksi pada usus besar
Beberapa orang memiliki kebiasaan meminum secangkir kopi mereka di pagi hari.
Padahal, saat bangun tidur, hal pertama yang dikonsumsi tubuh akan mengaktifkan kembali sistem pencernaan yang melambat setelah istirahat pada malam hari.
Oleh karena itu, jika kopi adalah bagian dari rutinitas pagi, kopi akan langsung membuat usus bekerja.
Kontraksi dan relaksasi otot pada sistem pencernaan atau yang juga dikenal sebagai gerak peristaltik, membuat tubuh memindahkan makanan melalui usus besar.
Menurut ulasan tahun 2020 di Nutrients, kontraksi ini mungkin dimulai dalam waktu empat menit setelah minum kopi.
Kotoran apa pun di usus besar mungkin mulai bergerak menuju rektum saat seluruh tubuh bangun.
2. Kopi meningkatkan produksi gastrin
Menurut tinjauan naratif tahun 2022 dari Nutrients, kopi secara khusus merangsang produksi gastrin, yakni salah satu hormon yang bertanggung jawab atas motilitas lambung, yang berarti menggerakkan makanan melalui saluran pencernaan.
“Kopi dapat menyebabkan buang air besar karena mengandung asam yang meningkatkan hormon gastrin,” kata ahli gastroenterologi yang berbasis di New Jersey, Andrew Boxer dilansir dari Eating Well (3/2/2024).
Sebuah studi juga menemukan, minum kopi biasa atau kopi tanpa kafein meningkatkan kadar gastrin masing-masing 2,3 dan 1,7 kali lipat, dibandingkan dengan minum air putih.
Gastrin menyebabkan kontraksi otot yang tidak disengaja dalam perut (peristaltik), sehingga membuat usus bergerak.
3. Kopi merangsang tingkat kolesistokinin
Alasan mengapa minum kopi menyebabkan buang air besar lainnya adalah rangsangan pada tingkat kolesistokinin, hormon yang disekresikan dalam usus kecil selama proses pencernaan.
“Kafein meningkatkan hormon gastrointestinal seperti CCK (cholecystokinin), gastrin dan motilin, yang dapat meningkatkan motilitas usus dan membantu kontraksi otot polos,” kata Boxer.
Kolesistokinin dapat meningkatkan produksi empedu pada usus kecil untuk mendorong limbah lebih cepat.
Jika seseorang minum kopi lebih banyak dari biasanya, semakin tinggi jumlah kolesistokinin bisa membuat buang air besar menjadi lebih cepat.
4. Kopi yang ditambahkan susu atau krim
Tak sedikit orang akan menambahkan susu dan krim untuk memperkaya cita rasa kopi.
Namun, dikutip dari Healthline, menambahkan kedua bahan tersebut dapat memicu efek samping rasa buang air besar bagi beberapa orang.
Secara khusus, susu dan krim dapat meningkatkan pergerakan usus, karena mengandung laktosa. Hampir 65 persen orang di seluruh dunia tidak dapat mencerna laktosa dengan baik.
Orang yang tidak toleran terhadap laktosa akan mengalami gejala seperti kembung, kram perut, atau diare, segera setelah mengonsumsi produk susu.
Ini berarti laktosa dapat memicu keinginan untuk buang air besar pada orang yang mengalami intoleransi laktosa.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sering Buang Air Besar Setelah Minum Kopi? Ini Penyebabnya", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2024/06/30/133000665/sering-buang-air-besar-setelah-minum-kopi-ini-penyebabnya?page=all#page2.