Pertamax Green 95 mulai tersedia di beberapa SPBU Pertamina(KOMPAS.com/DIO DANANJAYA)
Pertamax Green 95 mulai tersedia di beberapa SPBU Pertamina(KOMPAS.com/DIO DANANJAYA) ( KOMPAS.COM)

Sejarah Bensin, Mulanya Dianggap Tak Berguna karena Kalah dari Minyak Tanah

7 Juli 2024 20:15 WIB

SONORABANGKA.ID - Adalah Bensin merupakan bahan bakar utama mesin pembakaran dalam atau ICE. Selama berabad-abad bensin adalah jantung industri otomotif. Tanpa bensin, mesin tidak bisa bekerja dan cuma jadi “seonggok” besi.

Bensin atau gasoline pertama kali ditemukan secara tidak sengaja sebagai produk sampingan limbah dari penyulingan minyak bumi untuk memperoleh minyak tanah yang digunakan untuk penerangan.

Dilansir dari Engineering and Technology History Wiki, pada tahun 1850-an, kilang minyak di Amerika Serikat (AS) cuma menambang minyak bumi untuk dijadikan minyak tanah atau kerosin.

Hasil sulingan minyak tanah saat itu menghasilkan cairan yang lebih mudah menguap yang sekarang dikenal sebagai bensin. Cairan ini tidak disukai karena dianggap tidak berguna sebab mudah terbakar.

Pada medio tahun 1860-1880’an disebutkan tidak ada seorang pun di industri mesin pembakaran internal (ICE) yang tertarik pada bensin. Sebab saat itu sebagian besar prototipe awal mesin ialah mesin uap.

Lompatan besar bensin di industri otomotif dilakukan oleh salah satu pendiri Mercedes-Benz, yaitu Karl Friedrich Michael Vaillant Benz (1844-1929), yang merupakan lulusan Institut Teknologi Karlsruhe.

Saat itu Karl Benz membangun prototipe mesin monosilinder yaitu Benz Patent Motorwagen berbahan bakar bensin pertama pada 1879, yang akhirnya dipatenkan oleh Daimler pada tahun 1886.

Dilansir dari buku Sejarah Mobil & Kisah Kehadiran Mobil di Negeri Ini karya James Luhulima, saat itu bensin atau juga benzene bernama ligroin.

Tak selang beberapa lama, di belahan dunia lain tepatnya di AS, pada tanggal 6 September 1892, traktor bertenaga bensin pertama diproduksi oleh John Froelich dari Iowa, yang menggunakan mesin bensin satu silinder.

Adapun pada tanggal 11 Juni 1895, paten AS pertama untuk mobil bertenaga bensin diberikan kepada Charles Duryea dari Springfield, Massachusetts.

Selama tahun 1900-1914, terjadi peralihan besar-besaran dari kereta kuda menjadi kereta yang memakai mesin. Di sini bensin jadi pemegang peranan penting sebagai bahan bakar mesin mobil.

Perusahaan minyak bumi mulai memproduksi bensin sebagai hasil sulingan sederhana dari minyak bumi, sejalan dengan industri otomotif menciptakan kebutuhan akan bahan bakar baru.

Pahun 1905, kepemilikan mobil bertenaga bensin di AS mulai meningkat pesat, seiring meningkatnya produksi mobil dari merek-merek Olds Motor Works, Cadillac dan Ford pada 1907.

Hal tersebut membuat permintaan bensin ikut melonjak. Produsen minyak bumi makin tertarik untuk menyuling minyak bumi sebagai "roda ekonomi masa depan."

Sejalan dengan perkembangan mesin mobil tuntutan untuk bahan bakar juga meningkat. Produsen mobil ingin bensin yang lebih baik yang sesuai dengan mesin modern.

Pada tahun 1921, insinyur otomotif yang bekerja untuk General Motors (GM) menemukan bahwa timbal tetraetil dapat berpengaruh pada oktan dan mencegah mesin berisik atau knocking.

Meski ada cara lain yaitu dengan menambahkan hidrokarbon aromatik atau alkohol (seperti etanol) timbal merupakan pilihan yang lebih disukai karena biaya produksinya yang lebih rendah.

Inovasi itu membuat bensin bertimbal. Tapi semakin lama dampak timbal pada bensin menjadi salah satu isu lingkungan dan kesehatan.

Maka para insinyur bekerja lagi menghasilkan bensin yang lebih baik non timbal. Saat ini mayoritas negara sudah melarang bensin bertimbal karena dampak pada lingkungan.

Bensin tanpa timbal lebih umum digunakan saat ini karena lebih ramah lingkungan dan mengurangi kerusakan pada komponen mesin seperti katalitik converter.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sejarah Bensin, Awalnya Dianggap Tak Berguna karena Kalah dari Minyak Tanah", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2024/07/07/094100915/sejarah-bensin-awalnya-dianggap-tak-berguna-karena-kalah-dari-minyak-tanah?page=all#page2.

SumberKOMPAS.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm