Ajarkan anak teknik pernapasan sederhana untuk menenangkan diri.
Misalnya, minta anak untuk menarik napas dalam-dalam melalui hidung, menahannya selama beberapa detik, dan mengeluarkannya perlahan melalui mulut.
Teknik ini bisa membantu menenangkan sistem saraf dan meredakan tantrum.
4. Mendengarkan dan Memahami
Kadang-kadang, anak hanya ingin didengar dan dimengerti.
Cobalah untuk mendengarkan apa yang menyebabkan tantrum dan tunjukkan empati.
Tanyakan pada anak apa yang mereka rasakan dan apa yang bisa membantu mereka merasa lebih baik.
5. Konsistensi dalam Rutinitas
Anak-anak membutuhkan rutinitas yang konsisten untuk merasa aman dan nyaman.
Pastikan mereka memiliki jadwal tidur, makan, dan bermain yang teratur.
Rutinitas yang konsisten dapat membantu mengurangi frekuensi tantrum.
6. Menggunakan Buku atau Cerita
Membaca buku atau menceritakan cerita bisa menjadi cara yang efektif untuk menenangkan anak saat tantrum. Pilih buku atau cerita yang menenangkan dan menarik perhatian anak.
Memberikan screen time sebagai solusi untuk mengatasi tantrum anak mungkin tampak efektif dalam jangka pendek, tetapi memiliki banyak dampak negatif dalam jangka panjang.
Ketergantungan pada layar, berkurangnya interaksi sosial, gangguan pola tidur, dan hambatan perkembangan kognitif adalah beberapa risiko yang perlu diperhatikan.
Sebagai alternatif, orangtua dapat menggunakan berbagai cara sehat untuk membantu anak mengatasi tantrum dan mengembangkan keterampilan mengelola emosi mereka.
Tentunya, dengan pendekatan yang tepat, orangtua dapat membantu anak tumbuh menjadi individu yang mampu mengelola emosinya dengan baik dan sehat.
Artikel ini telah terbit di https://nakita.grid.id/read/024124246/memberikan-screen-time-pada-anak-saat-tantrum-apakah-tepat?page=all