Jika tidak ditangani lebih awal, ini bisa membuat lansia depresi, karena merasa tak berdaya melakukan aktivitas yang biasa mereka lakukan.
Ini berarti juga mereka harus bergantung pada bantuan orang lain.
4. Masalah memori
Seiring bertambahnya usia, lansia akan lebih lambat dalam menerima dan memproses informasi.
Mereka akan membutuhkan waktu lebih lama untuk mengingat informasi dan bahkan mengekspresikan perasaan mereka.
Belum lagi, beberapa faktor lain seperti stres, efek samping obat tertentu, depresi, demensia, dan sejumlah kondisi lain dapat memperburuk masalah memori lansia.
5. Masa pensiun
Beberapa lansia dapat menyesuaikan diri dengan sangat baik pada masa pensiun, tetapi yang lain mungkin merasa sulit untuk menyesuaikan diri setelah pensiun.
Umumnya, para lansia yang telah memiliki rencana pensiun cenderung akan merasa lebih bisa menerima status barunya dan menikmati level baru kehidupannya, dibanding dengan lansia yang tak memiliki rencana pensiun, termasuk menyiapkan dana pensiun dan aktivitas apa yang akan mereka lakukan.
6. Masalah keuangan
Setelah pensiun, pendapatan yang diterima tentu menurun. Banyak lansia yang tak menyiapkan dana pensiun, merasa khawatir dengan keamanan finansial mereka.
Berapa lama lagi mereka akan hidup? Apakah uang yang mereka miliki bisa memenuhi kebutuhan selama mereka hidup? Bagaimana jika mereka sakit dan membutuhkan biaya untuk pengobatan?
Hal-hal seperti ini membuat mereka stress, sementara untuk bekerja lagi bukanlah hal mudah.
7. Kematian pasangan, keluarga, dan teman
Salah satu perubahan tersulit yang harus dihadapi oleh para lansia adalah kehilangan orang-orang penting dalam hidup mereka.
Menghadapi kehilangan pasangan atau bahkan teman di usia lanjut, seringkali membuat lansia merasa sendiri, karena orang yang bisa memahaminya selama puluhan tahun tak ada lagi.
Jika Anda sedang dalam kondisi mendampingi orangtua yang berusia lanjut dan mulai terjadi perubahan emosional, termasuk sering marah, hal ini perlu dihadapi dengan cara yang tepat.
Cobalah ajak orangtua melakukan beberapa aktivitas favoritnya, misalnya memasak atau berkebun – tentu dengan bantuan Anda.
Selain itu, luangkan waktu untuk mendengarkan cerita-cerita masa lalu mereka, dan ceritakan juga tentang hal-hal yang Anda hadapi, serta mintalah saran dari mereka.
Walaupun hal seperti ini tampak sepele, tapi sebenarnya ini bisa membantu mereka tetap merasa berdaya dan dibutuhkan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengapa Lansia Sering Marah? Ketahui 7 Faktor Penyebabnya", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2024/08/03/133356620/mengapa-lansia-sering-marah-ketahui-7-faktor-penyebabnya?page=all#page2.