Tetapi perhatikan aturan berbusana di negara kunjungan.
Jangan mengenakan t-shirt dengan kalimat-kalimat yang memancing SARA atau tidak senonoh.
Perhatikan juga pemilihan warna karena ada beberapa warna yang dianggap tidak boleh digunakan di satu tempat wisata.
3. Berharap semua tempat buka sampai larut malam
Salah satu kelebihan tinggal di Indonesia banyak tempat publik buka hingga larut malam.
Berbeda dengan di luar negeri, terutama di negara maju, yang punya jam operasional pendek.
Bahkan di hari minggu ada tempat yang tutup.
Sebelum datang ke satu negara cek dulu jam operasional tempat wisata secara umum.
4. Jangan berisik
Keluhan paling sering muncul dari warga lokal pada turis adalah suara berisik.
Karena sedang liburan berpesta sampai malam, putar volume musik dan televisi terlalu kencang.
Cobalah bersimpati pada penduduk setempat. Pelankan suara bila sudah malam.
Ketika berada di kendaraan umum dan tempat wisata jangan terlalu heboh.
5. Melakukan gesture tidak sopan
Sering terdengar kabar turis berfoto dengan gaya tidak sopan di monumen peringatan atau tempat sakral.
Misalnya, menjulurkan lidah di pemakaman atau berpose dengan salam Nazi di monumen PD II.
Tindakan tidak sopan ini, selain memalukan, juga membuat ditangkap pihak keamanan.
6. Menunjukan rasa tidak suka pada makanan lokal
Selera makan tidak bisa dipaksakan. Kadang menu lokal tidak cocok dengan perut Anda.
Tetapi jangan tunjukkan rasa tidak suka tersebut secara terang-terangan.
Jangan juga membanding-bandingkan kenikmatan atau cara pengolahannya dengan makanan lain.
Walaupun Anda tidak mengonsumsi atau aneh dengan kuliner setempat, tidak perlu menunjukan sikap antipati.
Jadi, sebaiknya cari saja menu lain atau menjauh dari tempat makan tersebut.
Artikel ini telah terbit di https://www.kabarbumn.com/ragam/114967622/pahami-aturan-traveling-ke-luar-negeri-ini-agar-tidak-sampai-melakukannya-lalu-kena-masalah-dan-dideportasi?page=3