SONORABANGKA.ID - Magister Hukum Universitas Bangka Belitung pada awal berdirinya telah menjaring 30 orang mahasiswa yang berasal dari berbagai kalangan baik yang fresh graduate, aparatur sipil negara, praktisi hukum , karyawan swasta dan lain lainnya.
Salah satu mahasiswa program pasca sarjana magister hukum adalah sosok Aparatur Sipil Negara (ASN) yang sudah cukup lama bekerja pada salah satu instansi pemerintah pusat dan terbilang bukan usia muda lagi namun memantapkan hati mengikuti pendidikan.
Sosok yang dikenal dengan nama Sapidin ini merupakan bagian dari Mahasiwa Magister Hukum Universitas Bangka Belitung yang bersama sama mahasiswa lainnya belajar dan berjuang dengan penuh semangat dan turut andil dalam setiap program program perkuliahan baik dalam lingkungan kampus maupun kegiatan diluar kampus.
“Sebagai ASN kami yang mempunyai kesibukkan dalam pekerjaannya , kami senantiasa menyempatkan diri untuk hadir diruang perkuliahan dan mengikuti proses perkuliahan yang didominasi oleh kaum muda namun tidak menjadikannya minder bahkan mempunyai semangat yang sama untuk menuntaskan perkuliahan.
Suasana kelas yang kadang kala hiruk pikuk dengan diskusi diskusi yang penuh canda membuat sosok ini merasa lebih muda dan energik dan melupakan kesibukkan kedinasan yang menjadi tanggung jawabnya,” ungkap Sapidin.
Mahasiswa Magister Hukum UBB ini menjelaskan bahwa setiap kegiatan luar kampus sosok ini senantiasa tampil dan meleburkan diri dengan lingkungannya namun tetap memposisikan dirinya sebagai mahasiswa yang mengemban tugas perguruan tinggi dan menjunjung tinggi nilai almamater sehingga tidak segan segan untuk melaksanakan semua perintah yang dibebankan kampus kepadanya.
Dalam kesehariannya sebagai mahasiswa sosok ini dapat beradaptasi dengan lingkungan kampus dan menjalin hubungan yang baik sesama mahasiswa , dengan dosen dosen dan staf administrasi fakultas hukum.
“Menempuh pendidikan diusia yang terbilang tidak mudah lagi dan tempat untuk berdiskusi terhadap persoalan persoalan yang terjadi dilingkungan kampus dan menerima pendapat dengan lapang dada dan tidak merasa lebih tua tapi lebih mengutamakan pemikiran yang membangun. Dalam menghadapi jiwa jiwa mudah yang cenderung berpikir emosional sosok ini selalu mendinginkan suasana sehingga semua bisa cair dan mencari solusi yang posistif demi kepentingan bersama,” terangnya.
Ia menegaskan bahwa usia bukanlah sesuatu yang dapat menghentikan seseorang untuk menuntut ilmu karena itu kewajiban bagi semua dan hanyalah kematian yang memutuskan sesorang berhenti untuk belajar.
Usia tua telah dibuktikan sendiri oleh sosok ini bahwa kemauan dan semangat yang besar akan mengantarkan kita ke cita cita yang kita tuju dan motivasi untuk meningkatan kapasitas kita. Suri teladan yang baik merupakan guru yang baik benar kata pepatah bahwa satu keteladan lebih baik daripada seribu perintah.