SONORABANGKA.ID - Adalah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), meluncurkan program konversi gratis bagi masyarakat di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) yang ingin memodifikasi motor biasanya menjadi listrik.
Program konversi gratis motor listrik ini dibuka untuk 1.000 unit yang merupakan kerja sama dari sejumlah badan usaha, baik milik negara dan swasta.
Menurut Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana, selain menghasilkan energi bersih, program konversi motor konvensional menjadi listrik juga memberikan penghematan dalam pembelian bahan bakar minyak (BBM).
"Satu motor jika menggunakan 1 liter BBM dapat menempuh sejauh 35 Km dan mengeluarkan emisi 2,5 Kg CO2. Jika menggunakan BBM jenis Pertamax per liter Rp 13.700 yang setara dengan 1 Kwh seharga Rp 2.400, maka akan terdapat penghematan sebesar Rp 11.300," kata Dadan, dalam keterangan di situs resmi Kementerian ESDM, Jumat (23/8/2024).
Lebih lanjut dijelaskan, perhitungan konsumsi listrik 1 kWh untuk motor listrik yang dapat menempuh jarak hingga 35 Km, sudah melalui uji selama 10.000 jam.
Sementara itu, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukkan dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE) Eniya Listiana Dewi mengatakan, program konversi dapat menurunkan 132,25 juta ton CO2 dari berbagai efisiensi energi lainnya atau 32 persen dari target penurunan emisi 358 juta ton sampai 2030.
Program konversi dilakukan Kementerian ESDM sejak 2022 sebanyak 100 unit. Sebagai tindak lanjut implementasi Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 3 tahun 2023 yang telah diubah menjadi Permen ESDM Nomor 13 tahun 2023, Pemerintah memulai program bantuan konversi motor konvensional jadi listrik untuk periode 2023-2024.
"Pemerintah memberikan bantuan sebesar Rp 10 juta untuk setiap unit motor yang dikonversi. Kegiatan konversi dilakukan oleh bengkel konversi tersertifikat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan untuk dapat menyalurkan bantuan pemerintah, bengkel-bengkel tersebut telah dilakukan verifikasi oleh Balai Besar Survei dan Pengujian (BBSP) KEBTKE," ujar Eniya.
Secara keseluruhan, sampai saat ini sudah ada 25 bengkel konversi yang telah menjadi mitra KESDM, serta akan terus bertambah seiring banyaknya pelatihan yang telah dilakukan.
Eniya menjelaskan, untuk program kali ini cukup mendapat animo yang tinggi dari masyarakat yang ingin mengonversi motor konvensionalnya menjadi listrik. Berbeda dari tahun lalu ketika masih dalam tahap inisiasi.
"Pada akhir 2023 sudah mulai banyak sekali masyarakat yang berkeinginan untuk mengonversi kendaraan listrik. Ditambah lagi Kementerian ESDM sudah menaikkan bantuan menjadi Rp 10 juta. Ini animonya jadi luar biasa," katanya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kata ESDM, Motor Listrik Konversi Lebih Hemat Dibanding Beli BBM", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2024/08/24/082200715/kata-esdm-motor-listrik-konversi-lebih-hemat-dibanding-beli-bbm.