Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober
Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober ( dok. Tribun Kaltim )

Sejarah dan Fakta Hari Sumpah Pemuda yang Jatuh Setiap 28 Oktober

27 Oktober 2024 21:08 WIB

SonoraBangka.id - Masyarakat Indonesia akan memperingati Hari Sumpah Pemuda yang jatuh setiap tanggal 28 Oktober.

Perlu diketahui Sumpah Pemuda adalah sebuah ikrar yang dilakukan oleh para pemuda Republik Indonesia (RI).

Para pemuda-pemudi Indonesia menggugah semangat perjuangan dengan cara menyatakan janji satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa, atau Sumpah Pemuda.

 

Janji-janji tersebut dapat diamalkan dalam berbagai hal termasuk kehidupan sehari-hari seperti menanamkan nilai gotong royong, patriotisme, musyawarah, persatuan, kekeluargaan, dan cinta damai.

Lantas, di balik makna mulia tersebut, seperti apa sejarah Sumpah Pemuda?

Sejarah Hari Sumpah Pemuda

Terpicu oleh adanya organisasi pergerakan nasional.

Sumpah Pemuda berasal dari dua kata, yaitu sumpah dan pemuda. Sumpah berarti janji dan harus ditepati.

Oleh sebab itu, Sumpah Pemuda berarti janji yang harus diteteapi oleh para pemuda.

Dilansir Kompas.com, sejarah Sumpah Pemuda berawal pada 1908, ketika rakyat Indonesia memiliki kesadaran untuk bersatu melawan penjajah di Tanah Air.

Sejak saat itu, mulai dibentuk berbagai perkumpulan pemuda Indonesia dan organisasi pergerakan nasional di berbagai wilayah untuk melawan para penjajah.

Organisasi pergerakan nasional yang pertama kali terbentuk di Indonesia adalah Budi Utomo pada 1908.

Sejak Budi Utomo berdiri, berbagai organisasi pemuda bersifat kedaerahan mulai muncul, seperti Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Ambon, dan sebagainya.

Seiring berjalannya waktu, lahir pula organisasi yang lebih besar, seperti Perhimpunan Indonesia, yang kemudian menjadi organisasi politik.

Karena ada banyak organisasi pemuda yang muncul, maka banyak pula pemikiran yang berbeda-beda.

Akan tetapi, mereka tetap memiliki tujuan yang sama, yaitu mencapai cita-cita bangsa. Salah satu cara untuk memperoleh kesatuan pendapat tersebut adalah dengan menyelenggarakan Kongres Pemuda I.

Tujuan Kongres Pemuda I adalah untuk membangkitkan semangat kerja sama antarorganisasi pemuda.

Kongres Pemuda I berlangsung sejak 30 April-2 Mei 1926 di Jakarta, yang dipimpin oleh Mohammad Tabrani.

Hasil Kongres Pemuda I adalah:

Cita-cita Indonesia menjadi cita-cita seluruh pemuda Indonesia.
Seluruh perkumpulan berupaya menggalang persatuan organisasi pemuda dalam sebuah wadah.
Mengakui dan mau menerima cita-cita persatuan Indonesia.
Diadakan Kongres Pemuda II
Terlaksananya Kongres Pemuda II merupakan dampak dari kegagalan Kongres Pemuda I pada 1926.

Selain itu, hal yang mendorong dilakukannya Kongres Pemuda II adalah berkembang pemikiran politik secara terbuka para pemuda didorong oleh berbagai peristiwa pergolakan yang terjadi.

Atas inisiatif Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), diadakan Kongres Pemuda II yang dilaksanakan tanggal 27-28 Oktober 1928.

Tujuan Kongres Pemuda II adalah melahirkan cita-cita para pemuda Indonesia, membahas mengenai masalah pergerakan pemuda Indonesia, dan memperkuat kesadaran kebangsaan dan kesatuan.

Ada lebih dari 700 orang yang hadir dalam Kongres Pemuda II. Mereka berasal dari organisasi dan latar belakang yang sangat beraneka ragam.

Rapat Kongres Pemuda II berakhir tanggal 28 Oktober 1928, menjelang pukul 22.00.

Setelah rapat selesai, keputusan Kongres Pemuda II dibacakan oleh ketua untuk meminta persetujuan dari para peserta.

Ketika dibacakan, keputusan kongres itu disebut sebagai ikrar pemuda yang kemudian dikenal Sumpah Pemuda. Dengan demikian, Kongres Pemuda II menghasilkan Sumpah Pemuda yang mulai diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda setiap tanggal 28 Oktober sejak 1959.

Fakta-fakta Sumpah Pemuda

1. Pada Awalnya Tidak Memiliki Nama 'Sumpah Pemuda'

Sumpah Pemuda kini dikenal sebagai tonggak sejarah pergerakan kemerdekaan. Namun pada saat kongres berlangsung, rumusan yang ditulis oleh Mohammad Yamin itu tidak disebut sebagai Sumpah Pemuda.

Meski telah dibacakan pada kongres, rumusan ikrar itu tidak memiliki judul tertentu. Istilah Sumpah Pemuda baru muncul setelah kongres berlangsung beberapa hari. Akan tetapi, peringatan Sumpah Pemuda tetap didasarkan pada tanggal pembacaan ikrar, yakni 28 Oktober.

2. Pembukaan Acara di Gereja

Kongres Pemuda II berjalan dalam 3 putaran. Pembukaan berlangsung di Khatolieke Jongenlingen-Bond, Kompleks Katedral Jakarta, Sabtu, 27 Oktober 1928, mulai pukul 21.30. Gereja dipilih karena memiliki aula dengan banyak bangku untuk menampung ratusan peserta.

3. Sudah Disiapkan 2 Tahun Sebelumnya

Isi sumpah pemuda sebenarnya sudah mulai dirumuskan pada saat resolusi Kongres Pemuda I pada tanggal 2 Mei 1926 yang berbunyi :

Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku bertumpah darah satu, tanah Indonesia.
Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Kami Putra dan Putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Melayu.

Dari tiga klausul tersebut hanya poin yang menyebutkan bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan yang menjadi kontroversi.

4. Menggunting Topi Eropa Seperti Peci

Peci, yang diperkenalkan oleh Bung Karno sebagai identitas pergerakan nasional, banyak dipakai oleh peserta Kongres. Ini juga menandai awal penggunaan peci sebagai identitas pergerakan di forum resmi yang bersifat luas.

Namun, karena saat itu peci masih langka di Hindia-Belanda, maka sebagian peserta kongres menggunting pinggiran topi Eropanya sehingga menyerupai peci.

7. Hanya 6 Perempuan yang Ikut Kongres

Peran perempuan dalam Kongres Pemuda II tidak begitu menonjol. Begitu pula dengan jumlah peserta pemudi yang hadir dalam kongres yang melahirkan Sumpah Pemuda tersebut.

Berdasarkan buku resmi Panduan Museum Sumpah Pemuda, peserta kongres yang tercatat hanya ada 82 orang. Padahal sejatinya ada 700-an peserta yang hadir di gedung yang digunakan untuk melangsungkan kongres. Peserta perempuan sendiri hanya ada enam orang, yaitu Dien Pantow, Emma Poeradiredjo, Jo Tumbuan, Nona Tumbel, Poernamawoelan, dan Siti Soendari.

Nah, dari keenam peserta perempuan tersebut, hanya tiga peserta yang turut menyampaikan pidatonya dalam kongres, yakni Mardanas Safwan, Emma Poeradiredjo dan Siti Soendari.


Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Inilah Sejarah dan Deretan Fakta Hari Sumpah Pemuda yang Jatuh Setiap 28 Oktober, https://bangka.tribunnews.com/2024/10/27/inilah-sejarah-dan-deretan-fakta-hari-sumpah-pemuda-yang-jatuh-setiap-28-oktober?page=all.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm