Masukkan keju ke dalam wadah kedap udara lalu simpan pada rak sayur yang tidak terlalu dingin dalam kulkas.
3. Membuang keju berjamur
Muncul jamur pada keju yang disimpan, jangan buru-buru membuangnya. Asal tidak tercium bau tengik, sisa keju yang belum terkena jamur masih aman untuk dikonsumsi. Cukup iris bagian yang berjamur dan keju sisanya bisa digunakan kembali.
Namun, khusus untuk keju lunak seperti ricotta, brie, atau cammbert, sebaiknya tidak digunakan kembali saat muncul jamur di permukaan keju.Sebab keju lunak rentan terkena jamur, bahkan hingga ke bagian dalamnya.
4. Mengolah keju dingin
Setelah dikeluarkan dari kulkas, sebaiknya diamkan keju pada suhu ruang hingga tekstur kembali empuk dan kenyal.
Selain membuat keju lebih mudah dibentuk atau diparut, wangi alami keju akan lebih keluar saat keju mencapai suhu lebih hangat.
Sebaliknya, langsung mengolah keju yang masih dingin akan membuat makanan menjadi kurang nikmat.
Hal ini karena tekstur keju yang keras membuat rasa alami keju tidak keluar secara maksimal.
5. Memperlakukan semua jenis keju sama
Meski terbuat dari bahan baku yang sama, beberapa jenis keju membutuhkan penanganan yang berbeda agar lebih awet. Mulai dari suhu hingga tempat yang tepat untuk menyimpan keju.
Keju bertekstur seperti cheddar atau edam dapat disimpan hingga berbulan-bulan dengan cara memasukkannya ke dalam wadah kedap udara sebelum disimpan di kulkas.
Sementara keju lunak yang memiliki kadar air tinggi umumnya berumur lebih pendek, hanya sekitar dua sampai tiga minggu setelah dibuka.
Cara menyimpan keju lunak, yaitu lapisi dengan alumunium foil atau kertas lalu masukkan ke dalam kulkas.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Kesalahan dalam Simpan Keju, Jangan Taruh Lama di Kulkas", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/food/read/2024/12/10/060300575/5-kesalahan-dalam-simpan-keju-jangan-taruh-lama-di-kulkas.