SONORABANGKA.ID - Adalah Sejumlah warganet ramai membahas babi tidak boleh dikonsumsi karena mengandung cacing pita sementara sapi, kambing, dan kerbau aman dimakan.
Pembahasan itu berawal dari akun media sosial X atau Twitter, @****tns pada Minggu (12/1/2025) yang menyebut cacing pita dalam tubuh babi menimbulkan risiko penyakit seperti infeksi.
Menurutnya, babi yang memiliki cacing pita tidak akan mati meskipun dimasak. Sebaliknya, cacing pita di hewan lain seperti sapi akan hilang ketika dimasak sampai matang.
Warganet lain membalas, cacing pita juga ada pada sapi, kambing, dan kerbau. Orang yang makan daging bercacing dari hewan apapun atau menelan telur cacing pita akan mengalami infeksi.
Lalu, benarkah daging babi memiliki risiko kesehatan lebih besar daripada sapi, kambing, dan kerbau karena mengandung cacing pita?
Cacing pita pada babi dan sapi
Dokter hewan sekaligus dosen Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Epidemiologi Institut Pertanian Bogor (IPB), Denny Widaya Lukman mengungkapkan, manusia yang terinfeksi cacing pita akan memiliki cacingTaenia solium dewasa dalam ususnya.
Saat manusia yang terinfeksi mengeluarkan tinja, telur cacing pita itu lalu ikut keluar dari usus menuju air, rumput, atau tanah.
"Jika telur tersebut termakan oleh hewan, maka telur tersebut berkembang jadi larva cacing pita. Larva tersebut ada dalam daging sapi, babi, dan hewan lainnya," jelasnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (13/1/2025).
Menurut dia, larva cacing pita pada babi disebut Cysticercus cellulosae. Sementara cacing pita dewasa pada babi bernama Taenia solium.