"Sangat jauh untuk dapat mengatasi banjir makanya kita perlu cari solusi dan tindak lanjut agar banjir bisa teratasi," harapnya.
Senada disampaikan Kabid SDA Dinas PUPR Provinsi Bangka Belitung, Yuniar yang mengatakan pembangunan kolam retensi telah selesai dilakukan pada 2024 lalu.
Namun, dia mengatakan perlu kolam/kolong retensi lainnya agar dapat mengatasi banjir di Mentok.
"Untuk mencegah banjir dengan luasan banjir di Mentok 65 hektar, sedangkan ini cuman 1,6 hektar, jadi cuman 10 persen. Untuk mengatasi itu mesti bangun di kaki Menumbing, rehab di Culong dan satunya pintu laut, mudah mudahan dengan itu, banjir di Mentok bisa teratasi, minimal berkurang lah," kata Yuniar.
Menurutnya, dengan keberadaan kolam retensi yang ada saat ini, belum dapat mengatasi wilayah banjir di Mentok mencapai luas 65 hektar.
"Jadi harus dibangun empat tadi, kalau tiga sudah terbangun bisa teratasi, untuk anggaran itu dari pusat. Sudah ada DED terkait pengendali banjir dari balai. Kita usahakan dengan DPRD Babel melakukan koordinasi apa saja yang diperlukan agar terlaksana, apa dari lahaan dan Amdalnya," katanya.
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Anggota DPRD Babel Tinjau Kolam Retensi Kampung Ulu, Luas 1,6 Ha Dinilai Belum Mampu Atasi Banjir, https://bangka.tribunnews.com/2025/02/03/anggota-dprd-babel-tinjau-kolam-retensi-kampung-ulu-luas-16-ha-dinilai-belum-mampu-atasi-banjir.
Penulis: Riki Pratama | Editor: M Ismunadi