SonoraBangka.id - Anggota Komisi III DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Leviyan, bersama Dinas PUPR Provinsi Bangka Belitung meninjau kolam retensi di Kampung Ulu, Kelurahan Tanjung, Kecamatan Mentok, Kabupaten Bangka Barat, Senin (3/2/2025) sore.
Didampingi Anggota DPRD Bangka Barat, Deddi Wijaya, Leviyan meninjau kolam yang dibuat untuk mengatasi persoalan banjir yang sering merendam kawasan Kampung Ulu, Kampung Culong, Pasar Mentok, dan sekitarnya.
Pemerintah Provinsi Bangka Belitung membangun kolam retensi pada 2021 lalu dan selesai pada 2024.
"Kami bersama anggota DPRD Bangka Barat bersinergi, terkait informasi yang terjadi di dapil masing masing. Makanya per hari ini dari Komisi III DPRD Provinsi Babel, menindak lanjuti masalah yang terjadi, masalah banjir," kata Leviyan kepada wartawan di sela aktivitas meninjau kolam retensi, Senin (3/2/2025).
Ia mengatakan kolom retensi memiliki fungsi untuk dapat mengatasi persoalan banjir di Mentok Bangka Barat.
Sehingga, menurutnya perlu dilihat dan dilakukan pengawasan agar dapat berjalan sebagaimana fungsinya.
"Kita akan follow up ke pusat melalui Balai wilayah sungai, mereka punya analisasi seharusnya punya 4 kolong retensi. Satu di bukit menumbing, kedua sungai Culong, ketiga ini, dan pintu muara laut," katanya.
Selain itu, dikatakan Politisi Golkar ini, perlu adanya penjaga kolam retensi, untuk membuka dan menutup pintu air dan merawat lingkungan sekitar retensi.
"Maksimal belum, ini perlu perbaikan yang jangka panjang. Empat titik kolong retensi tadi, diperlukan, pertama kaki menumbing, sungai Culong, area sekarang ini dan pintu di muara laut. Itu akan kita tindak lanjuti untuk mencari solusinya," terangnya.
Menurutnya, lokasi banjir di Mentok Bangka Barat, mencapai luas 65 hektare, tak cukup dengan kolam retensi yang hanya memiliki luas 1,6 hektare menampung air, mengendalikan banjir.
"Sangat jauh untuk dapat mengatasi banjir makanya kita perlu cari solusi dan tindak lanjut agar banjir bisa teratasi," harapnya.
Senada disampaikan Kabid SDA Dinas PUPR Provinsi Bangka Belitung, Yuniar yang mengatakan pembangunan kolam retensi telah selesai dilakukan pada 2024 lalu.
Namun, dia mengatakan perlu kolam/kolong retensi lainnya agar dapat mengatasi banjir di Mentok.
"Untuk mencegah banjir dengan luasan banjir di Mentok 65 hektar, sedangkan ini cuman 1,6 hektar, jadi cuman 10 persen. Untuk mengatasi itu mesti bangun di kaki Menumbing, rehab di Culong dan satunya pintu laut, mudah mudahan dengan itu, banjir di Mentok bisa teratasi, minimal berkurang lah," kata Yuniar.
Menurutnya, dengan keberadaan kolam retensi yang ada saat ini, belum dapat mengatasi wilayah banjir di Mentok mencapai luas 65 hektar.
"Jadi harus dibangun empat tadi, kalau tiga sudah terbangun bisa teratasi, untuk anggaran itu dari pusat. Sudah ada DED terkait pengendali banjir dari balai. Kita usahakan dengan DPRD Babel melakukan koordinasi apa saja yang diperlukan agar terlaksana, apa dari lahaan dan Amdalnya," katanya.
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Anggota DPRD Babel Tinjau Kolam Retensi Kampung Ulu, Luas 1,6 Ha Dinilai Belum Mampu Atasi Banjir, https://bangka.tribunnews.com/2025/02/03/anggota-dprd-babel-tinjau-kolam-retensi-kampung-ulu-luas-16-ha-dinilai-belum-mampu-atasi-banjir.
Penulis: Riki Pratama | Editor: M Ismunadi