Petugas kesehatan menyuntikan vaksin kepada relawan saat simulasi uji klinis calon vaksin Covid-19 di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/8/2020). Simulasi tersebut dilakukan untuk melihat kesiapan tenaga medis dalam penanganan dan pengujian klinis tahap III calon vaksin Covid-19 produksi Sinovac kepada 1.620 relawan.
Petugas kesehatan menyuntikan vaksin kepada relawan saat simulasi uji klinis calon vaksin Covid-19 di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/8/2020). Simulasi tersebut dilakukan untuk melihat kesiapan tenaga medis dalam penanganan dan pengujian klinis tahap III calon vaksin Covid-19 produksi Sinovac kepada 1.620 relawan. ( ANTARA FOTO/M AGUNG RAJASA)

Walau Sudah Divaksin Tetap Patuhi Protokol Kesehatan, Apa Alasannya ?

15 Januari 2021 07:29 WIB

Katakanlah kita telah divaksinasi dan kemudian terinfeksi. Kecil kemungkinannya akan mengembangkan gejala ketika kita sudah divaksinasi.

Meski begitu, sistem kekebalan tubuh kita mungkin tidak mampu sepenuhnya melawan virus tersebut sehingga memungkinkan beberapa virus masih bertahan hidup dan berkembang biak di dalam tubuh.

Sehingga, virus bisa keluar ketika kita bersin, batuk atau bernapas.

Namun, belum ada yang bisa memastikan apakah jika itu terjadi cukup sering, kita dapat membuat orang lain sakit akibat virus yang kita keluarkan.

3. Batas herd immunity masih belum jelas

Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular AS, Anthony Fauci, juga merekomendasikan orang-orang agar tidak mengabaikan protokol kesehatan meskipun sudah divaksinasi.

Protokol kesehatan yang dimaksud termasuk memakai masker, menjaga jarak, menghindari kumpul-kumpul, melakukan aktivitas di luar rumah, hingga rutin mencuci tangan.

Sebab, menurut dia, meskipun angka herd immunity (kekebalan komunitas) nantinya sudah tercapai, kita masih belum tahu pasti seberapa efektif vaksin Covid-19 ini.

Meskipun, jika sudah sekitar 90 persen populasi divaksinasi, kita mungkin tentunya bisa sedikit lebih percaya diri.

"Meski begitu, kita tidak tahu apakah vaksin itu efektif untuk diri kita," katanya. Sebab, bahkan pada tingkat keberhasilan 90-95 persen sekalipun, masih ada sekitar 5-10 persen orang yang divaksinasi masih mungkin tertular virus.

SumberKOMPAS.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm