Bangka.Sonora.id - Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Abdul Fatah memimpin rapat sekaligus mendengarkan paparan terkait penguatan cadangan pangan pada Selasa (2/6), di Ruang Rapat Wakil Gubernur Kepulauan Babel.
Rapat ini diikuti oleh Kepala Dinas Pertanian Prov. Kepulauan Babel, Juaidi; Kepala Dinas Ketahanan Pangan Prov. Kepulauan Babel, Damiri; dan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Prov. Kepulauan Babel, Sunardi. Sebelumnya, Wagub Abdul Fatah menyatakan bahwa Pemprov. Kepulauan Babel menerima surat dari menteri pertanian yang mengharapkan agar seluruh pemda baik tingkat provinsi, kabupaten, maupun tingkat desa mempunyai cadangan pangan guna menghadapi musim kemarau kedepannya.
Untuk itu, Wagub Abdul Fatah ingin mengetahui kondisi kebutuhan konsumsi pangan terutama beras dalam kurun waktu satu bulan dan satu tahun.
"Harus tahu dulu rata-rata kebutuhan konsumsi pangan, kemudian kemampuan produksi kita, dan kemudian mengoptimalisasikan cadangan pangan melalui program yang kita bangun saat ini, tetapi apabila kita telah berupaya namun kebutuhan masih kurang, kita harus menyusun langkah-langkah yang harus kita lakukan guna mempersiapkan cadangan kebutuhan pangan terutama beras," ujarnya.
Dari paparan yang dilakukan oleh Kepala Dinas Pertanian Prov. Kep. Babel, Juaidi, terkait kondisi cadangan beras pemerintah berdasarkan kondisi 30 Mei kemarin, dirinya menilik jumlah data penduduk Bangka Belitung yang dirilis oleh BPS yakni sebanyak 1.517.590 jiwa , dengan kebutuhan beras perbulan total 6.356 kg.
Kadis Juaidi menjelaskan bahwa kebutuhan konsumsi beras tiap kabupaten di Bangka Belitung ini berbeda-beda, konsumsi beras paling tinggi yakni Kabupaten Bangka Barat sedangkan konsumsi beras terendah yaitu Kota Pangkalpinang. Untuk konsumsi beras pertahun rumah tangga sebesar 76.272 kg, ini berdasarkan data Susenas Maret 2019.
"Jadi total kebutuhan cadangan beras Bangka Belitung yakni 115.751 ton per tahun, kita mengalami defisit 79.144 yang kemudian kebutuhan ini dipenuhi salah satunya dari bulog. Selanjutnya disiapkan cadangan beras sebanyak 578,75 ton pertahun, dan sesuai dengan amanah permentan, yaitu sebanyak 20% cadangan ini harus dipenuhi oleh pemerintah yakni sebanyak 89,24 ton," ungkapnya.
Untuk menambah cadangan pangan, Kadis Juaidi mengatakan akan mengambil beberapa langkah seperti meningkatkan kemampuan pasokan pangan lokal dengan mendorong untuk produksi dengan tanam sebanyak dua kali.
"Meningkatkan produksi pangan lokal dengan dua kali tanam, seperti Desa Rias yang bahkan bisa tiga kali tanam, juga memastikan ketersediaan air, menjaga kekompakan petani dan bekerja sama dengan offtaker (penjamin pembelian hasil panen), jangan sampai saat panen petani bingung menjual hasil panennya," ujarnya.
Selain itu juga pemerintah juga perlu menyiapkan sarana dan prasarana di kawasan tani, irigasi, kemudian benih, sudah disiapkan di tingkat petani dan sudah disubsidi termasuk pupuk. Untuk daerah Belitung harus dipetakan ulang daerah yg dialiri air, sistem tanam ini bisa periode Oktober -Maret tidak memerlukan sistem pompanisasi, sedangkan periode April-September harus menggunakan sistem pompanisasi.