Namun periset mengatakan, kadang-kadang persepsi seseorang tentang kebutuhan pasangannya bisa salah arah, yang dapat merusak validitas hasil riset.
"Bisa jadi orang itu melebih-lebihkan seberapa besar komitmen pasangannya dan betapa menyakitkan perpisahannya," kata dia.
Terlepas dari hal itu, Psikolog Madeleine Mason Roantree, berpendapat, rasa takut hidup sendirian adalah alasan paling umum bagi banyak orang untuk bertahan dalam hubungan yang menyakitkan.
"Orang lain mungkin hanya menyangkal tentang perasaan sesungguhnya pasangan atau keadaan hubungan itu," kata dia.
Alasan lainnya, kata Roantree, meninggalkan hubungan sama halnya dengan kegagalan. Kebanyakan dari mereka merasa malu saat mengakhiri hubungannya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengapa Banyak Orang Mau Bertahan dalam Hubungan Menyakitkan?",