Ban Dunlop Enasave EC300 menggunakan pola tapak dan dan desain asimetris. (KompasOtomotif-Donny Apriliananda)
Ban Dunlop Enasave EC300 menggunakan pola tapak dan dan desain asimetris. (KompasOtomotif-Donny Apriliananda) ( kompas.com)

Model Tapak Menjadi Hal Yang Dipertimbangkan, Ketika Ingin Memilih Model Ban

15 Agustus 2020 17:30 WIB

SONORABANGKA.ID - Ban mobil merupakan komponen yang penting pada kendaraan. Kalau kondisi tapak ban sudah melewati batas Tread Wear Indicator (TWI), sebaiknya langsung mengganti dengan yang baru.

Ketika ingin memilih model ban, selain dari spesifikasinya, model tapak juga menjadi hal yang dipertimbangkan. Bila diperhatikan, tapak ban mobil memiliki model yang beragam. Secara umum, terbagi menjadi simetris, direksional, dan asimetris.

Bambang Widjanarko, sebagai Tire & Rim Consultant dan Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jawa Tengah dan DI Yogyakarta,  mengatakan kalau masing-masing jenis tapak memiliki kelebihannya sendiri.

“Ban simetris yang paling umum dipakai. Bisa dipasang di mana saja tanpa memerhatikan arah alur tapak bannya dan bagian dalam atau luar,” kata Bambang kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Ban simetris ini cocok digunakan untuk ban serep, karena sangat bebas dan fleksibel dipasang pada posisi manapun. Tapi performa dari ban simetris tidak sebaik direksional dan asimetris dalam hal kecepatan, pengereman dan keawetan.

“Ban direksional bisa dilihat dari pola tapaknya yang menyerupai arah panah ke satu sisi saja. Kemudian pada dinding ban juga ada tanda yang menyertai arah dari tapaknya, biasanya berupa tulisan rotation,” ucap Bambang.

Ban ini tetap bisa ditukar pakai di posisi kiri atau kanan, namun jangan sampai terbalik alurnya. Jika arah alurnya terbalik dengan arah laju kendaraan, keausan pada tapak ban tidak akan merata, berisik, bahkan konsumsi bahan bakar bisa lebih boros.

“Ban asimetris yaitu adanya corak atau pola tapak yang berbeda antara yang harus dipakai pada bagian luar dan dalam. Biasanya tertulis inside untuk bagian dalam dan outside untuk bagian luar pada dinding bannya,” kata Bambang.

Alur pada sisi dalam tapak ban asimetris berfungsi untuk memberikan traksi dan pengereman yang maksimal pada permukaan yang basah. Sedangkan alur pada sisi luar fungsinya untuk memberikan stabilitas dan handling yang maksimal.

“Selain itu, alur pada sisi luar ban juga berfungsi untuk memompa genangan air secara maksimal ke sisi luar kendaraan,” ucap Bambang.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tiga Jenis Tapak Ban Mobil yang Perlu Diketahui", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2020/08/14/180100615/tiga-jenis-tapak-ban-mobil-yang-perlu-diketahui.

SumberKOMPAS.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm