Idealnya anak usia balita diukur tinggi dan berat badannya delapan kali dalam periode 12 bulan.
Namun sayang, menurut survei 56 persen orangtua di Indonesia tidak memantau pertumbuhan anaknya secara teratur.
Terlebih di saat pandemi ini orangtua banyak yang takut membawa anaknya ke fasilitas kesehatan.
“Setelah diukur tinggi dan berat badan anak, juga lingkar kepala pada anak usia kurang dari dua tahun, hasilnya ditaruh di kurva pertumbuhan untuk mendeteksi apakah statusnya normal atau kurang,” kata Conny.
Abbott memperkenalkan alat ukur digital Growthpedia yang bisa diakses melalui gadget.
Hal ini untuk memudahkan para orangtua dalam memantau pertimbuhan anaknya.
Head of Abbott Nutrition International, Angelico Escobar, mengatakan Growthpedia menawarkan dua pilihan bagi orangtua untuk mengukur dan melacak pertumbuhan anak mereka.
Yang pertama adalah Growth Tracker, yang bisa diakses di situs Pediasure.co.id.
Untuk Orangtua, tinggal memasukkan data tinggi badan, berat badan, tinggi orangtua, dan tanggal lahir anak untuk melihat status pertumbuhan dan rekomendasi nutrisi yang sesuai.
Kedua adalah Filter Growth Augmented Reality, sebuah filter Instagram untuk memeriksa status pertumbuhan anak dan berbagi langsung di halaman media sosial orangtua.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cegah Anak Gagal Tumbuh dengan Pemantauan Rutin", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2020/08/30/182015320/cegah-anak-gagal-tumbuh-dengan-pemantauan-rutin.