SonoraBangka.id - Memiliki buah hati yang sehat dan pintar menjadi dambaan seluruh orang tua.
Pertumbuhan dan perkembangan anakpun menjadi salah satu penentu si kecil untuk bisa sehat dan pintar.
Pemantauan tumbuh kembang anak sangat penting utk dilakukan sejak dini.
Anak perlu diukur berat badan, tinggi badan, hingga lingkar kepalanya secara rutin.
Hal ini agar orangtua bisa memantau pertumbuhan anak yang merupakan kunci untuk mengetahui adanya gejala malnutrisi secara dini.
Anak-anak yang kurang gizi dapat mengalami gagal tumbuh atau pun stunting yang ditandai dengan tinggi badannya pendek.
dr.Conny Tanjung Sp.A (K) mengatakan bahwa penyebab terserang stunting adalah kualitas makanan yang kurang baik, ketidakcukupan energi dan protein, serta ada penyakit infeksi yang diderita anak.
Postur anak tidak hanya akan menjadi pendek tetapi juga menghambat perkembangan kecerdasannya, jika anak terkena stunting.
Oleh karena itu, kecukupan nutrisi anak wajib diperhatikan sejak dalam kandungan.
Conny mengatakan, stunting selalu diawali dengan terhambatnya pertumbuhan, dan tidak datang secara tiba-tiba.
Jadi, hal itu bisa diketahui dari grafik pertumbuhan anak dengan mengukur tinggi dan berat badannya.
Idealnya anak usia balita diukur tinggi dan berat badannya delapan kali dalam periode 12 bulan.
Namun sayang, menurut survei 56 persen orangtua di Indonesia tidak memantau pertumbuhan anaknya secara teratur.
Terlebih di saat pandemi ini orangtua banyak yang takut membawa anaknya ke fasilitas kesehatan.
“Setelah diukur tinggi dan berat badan anak, juga lingkar kepala pada anak usia kurang dari dua tahun, hasilnya ditaruh di kurva pertumbuhan untuk mendeteksi apakah statusnya normal atau kurang,” kata Conny.
Abbott memperkenalkan alat ukur digital Growthpedia yang bisa diakses melalui gadget.
Hal ini untuk memudahkan para orangtua dalam memantau pertimbuhan anaknya.
Head of Abbott Nutrition International, Angelico Escobar, mengatakan Growthpedia menawarkan dua pilihan bagi orangtua untuk mengukur dan melacak pertumbuhan anak mereka.
Yang pertama adalah Growth Tracker, yang bisa diakses di situs Pediasure.co.id.
Untuk Orangtua, tinggal memasukkan data tinggi badan, berat badan, tinggi orangtua, dan tanggal lahir anak untuk melihat status pertumbuhan dan rekomendasi nutrisi yang sesuai.
Kedua adalah Filter Growth Augmented Reality, sebuah filter Instagram untuk memeriksa status pertumbuhan anak dan berbagi langsung di halaman media sosial orangtua.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cegah Anak Gagal Tumbuh dengan Pemantauan Rutin", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2020/08/30/182015320/cegah-anak-gagal-tumbuh-dengan-pemantauan-rutin.