Sementara itu, sekitar 63 persen orang Amerika mengatakan mereka kurang tidur selama seminggu, dengan waktu rata-rata enam jam dan 55 menit per malam.
"Hargai kebutuhan tubuh Anda untuk tidur, dengan target tujuh hingga delapan jam per malam," ucap Gillinov.
Dia menyebut, orang yang tidur kurang dari enam jam per malam cenderung memiliki risiko kardiovaskular (hipertensi, peradangan, atau obesitas) lebih besar dibandingkan mereka yang punya waktu tidur lebih lama.
Dampak kurang tidur terhadap kesehatan jantung
Para peneliti di American Heart Association menemukan, kurang tidur dikaitkan dengan peningkatan penumpukan kalsium di arteri jantung.
Ketika kalsium menumpuk di arteri jantung, hal ini menyebabkan plak yang dapat membuat kita berisiko terkena serangan jantung.
Dalam studi tersebut, kurang tidur satu jam setiap malam meningkatkan risiko penumpukan kalsium di arteri sebesar 33 persen.
Selain itu, kurang tidur tidak hanya memicu kantung di bawah mata kita.
Kemudian, orang yang tidur kurang dari enam jam per malam memiliki risiko terbesar mengembangkan perubahan di arteri jantung.
Kurang tidur juga mengurangi produksi hormon penekan nafsu makan tertentu, yang dapat memicu kenaikan berat badan.
Contohnya, kita merasa lelah dan jadi sering mengonsumsi camilan manis.
Beberapa studi mengaitkan kurang tidur dengan peningkatan ghrelin dan penurunan leptin -hormon yang mengatur metabolisme tubuh kita.
Peningkatan ghlerin dan penurunan leptin tidak terjadi pada mereka yang menikmati tidur malam dengan nyenyak.