SonoraBangka.ID - Nama Band Elkasih menjadi perhatian publik dalam beberapa bulan terakhir ini.
Hal ini dikarenakan vokalis band itu, El Ibnu, yang diketahui terserang stroke dan terpaksa harus hidup di atas kursi roda.
Dalam kondisi demikian, Ibnu seharusnya masih dapat menikmati hasil kerja kerasnya sebagai musisi selama berkarya dengan Elkasih. Nyatanya, Ibnu dan para personil band itu, hampir tidak pernah menikmati buah hasil karya mereka.
Band Elkasih dibentuk pada 1 Januari 2008. Grup dengan konsep musik “hybrid pop” itu beranggotakan El Ibnu (vokal), El Arif (drum), El Fajar (bas), El Ari (keyboard), dan El Binbin (gitar).
Mei 2008, Elkasih bekerjasama dengan label pertama mereka, dan merilis mini album perdananya yang bertajuk “Pesan Dari Surga”. Dalam mini album yang berisi 6 (enam) buah lagu itu, single “Kau Tigakan Cintaku” mencuat di pasaran.
Lagu “Kau Tigakan Cinta” cukup populer di kalangan anak muda Indonesia sehingga mengangkat nama Elkasih. Selain menduduki puncak tangga lagu populer di stasiun-stasiun radio tanah air dan televisi, lagu tersebut juga sempat merajai perolehan download Ringback Tones (RBT).
Dengan label yang sama, Elkasih kembali merilis album kedua mereka, “Cinta Itu Ada”, di tahun 2010. Album ini berisi 7 (tujuh) buah lagu. Semua lagu dalam dua album Elkasih itu diciptakan oleh El Ibnu alias Noventino Budi Lesmana.
Persoalan manajemen Elkasih dengan label tempat mereka bernaung, kemudian membuat para personil band itu berpisah.
Belakangan, kemalangan yang bertubi-tubi menimpa El Ibnu viral di media sosial, dan membuka cerita perjalanan band dengan filosofi “yang terkasih” (Elkasih) itu.
Penderitaan yang dialami El Ibnu, sebaliknya justru menyatukan kembali para personil band itu minus El Binbin yang sudah tidak bermusik lagi.
El Ari lantas menggagas ide untuk membantu Ibnu yang tengah kesulitan, agar tetap semangat dan terus berkarya lewat talentanya menulis syair untuk Elkasih.
Upaya pertama yang diperjuangkan Elkasih adalah memastikan langkah hukum atas 13 lagu yang mereka hasilkan di dua album. Meski tidak mudah, saat ini, 13 lagu itu mereka pastikan sudah kembali kepada Elkasih sebagai pemilik sah.
Elkasih selanjutnya menyerahkan hak atas publishing (publikasi) lagu-lagu tersebut di bawah bendera NAGASWARA Publisherindo Musik. Dengan demikian, pengelolaan atas lagu-lagu itu dan royalti dapat secara jelas diberikan.
“Akhirnya kami telah memerdekakan grup kami Elkasih yang sempat tersandera oleh pihak-pihak yang tidak mau menghargai karya-karya kami. Sekarang kami berlabuh di label yang kami bisa percaya, dan bisa mengelola lagu-lagu kami dengan baik, yaitu NAGASWARA Music and Publishing,” ungkap El Ari mewakili rekan-rekannya di Elkasih.
El Ari mengungkapkan, selama Elkasih vakum, satu album mereka di label yang lama sama sekali tidak pernah mendapatkan report dan royalti. Padahal, ia dan teman-temannya tahu bahwa lagu-lagu mereka masih menghasilkan dari YouTube, iTunes, Joox dan lain-lain.
“Kami tidak pernah mendapatkan sepeser pun hak kami. Itulah permasalahannya selama 10 sampai 12 tahun. Baru sekarang kami dapat memerdekakan hak-hak kami yang sempat tersandera,” tambah Ari.
Di mata CEO NAGASWARA, Rahayu Kertawiguna, kepercayaan yang diberikan oleh Elkasih untuk mengelola lagu-lagu mereka, patut dihargai. Karya musisi adalah legacy yang kelak diwariskan kepada anak cucu mereka.
“Saya apresiasi upaya dan perjuangan Elkasih untuk mendapatkan hak-hak atas lagu mereka. Tangan saya dan NAGASWARA selalu terbuka untuk sama-sama mengelola lagu-lagu tersebut. Silakan terus berkarya, Elkasih bersama NAGASWARA,” kata Rahayu Kertawiguna.
Momen Hari Pahlawan yang jatuh pada Selasa (10/11/2020) ini juga dimaknai Elkasih sebagai bagian dari semangat mereka untuk lepas dari penjajahan hak cipta. Hal yang sama dapat juga dialami oleh band atau musisi lain.
“Semoga kedepannya, Elkasih dapat berkarya lebih baik lagi dan terus mensupport El Ibnu untuk biaya pengobatannya.Terimakasih untuk yang sudah mendukung kami hingga Elkasih bisa ke NAGASWARA,” tambah El Ari.
Sebagai langkah untuk terus eksis, setidaknya ada dua project penting yang sudah berjalan dikerjakan Elkasih. Mereka baru saja merampungkan penggarapan ulang hits single “Kau Tigakan Cinta” featuring Dhani Adipati. Di dalam lagu tersebut, masih ada suara El Ibnu.
Project bernama Elkasih Legacy itu juga melibatkan penampil-penampil lain sebagai vokalis, mengingat kondisi El Ibnu sudah tidak bisa lagi bernyanyi. Namun demikian, lagu-lagu di project Elkasih Legacy diambil dari kisah hidup Ibnu.
Terakhir, para personil band itu menggulirkan Elkasih Reborn sebagai upaya mencari vokalis baru pengganti El Ibnu.
“Tapi kita tetap solid dengan El Ibnu di dalam Elkasih selamanya. Dia yang akan menulis lagu-lagu Elkasih Legacy & Reborn,” kata El Ari.
Tiga belas (13) lagu Elkasih yang berada di bawah NAGASWARA Publisherindo itu adalah :
Album ke-1, “Pesan Dari Surga”
1. “Kau Tigakan Cinta”
2. “Lelakimu”
3. “Aku Harus Pergi”
4. “Pergilah Cinta”
5. “Pesan Dari Surga”
6. “Sekali dan Terakhir”
Album ke-2, “Cinta Itu Ada”
1. “Mimpi 3 Malam”
2. “Dimana Kau Punya Hati”
3. “Tapi Kau Cintaku”
4. “Cinta Itu Ada”
5. “Cinta Gelap”
6. “PD (Please Deh)”
7. “Annisa”
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Elkasih Band Gaet Nagaswara untuk Mengelola 13 Lagunya, https://www.tribunnews.com/seleb/2020/11/10/elkasih-band-gaet-nagaswara-untuk-mengelola-13-lagunya?page=3.