Kokedama
Kokedama ( via mein-schoener-garten.de)

Kokedama, Seni Merangkai Tanaman Hiasan Ala Jepang. Begini Caranya ?

16 November 2020 14:20 WIB

SonoraBangka.id - Tren mendekorasi ruangan dengan tanaman membuat beberapa tanaman hias menjadi populer.

Banyak cara untuk mengkreasikan tanaman hias agar terlihat semakin cantik.

Bahkan, kita bisa memajang koleksi tanaman hias tanpa menggunakan pot, seperti yang diterapkan dalam Kokedama.

Kokedama adalah seni merangkai tanaman hias ala Jepang.

Dilansir Mind Body Green, Kokedama yang secara sederhana diterjemahkan sebagai "bola lumut", merupakan cerminan dari filosofi Jepang wabi-sabi.

Bola lumut pelengkap bonsai ini adalah seni mengapresiasi keindahan dalam ketidaksempurnaan alam dunia.

Mungkin tidak ada terjemahan dalam bahasa lainnya yang dapat menggambarkan filosofi tersebut secara pas, namun "wabi" mengacu pada kualitas kesederhanaan, baik kasar maupun halus, yang seringkali tertuju pada barang-barang alami buatan manusia.

Sementara "sabi" mengacu pada keindahan atau ketenangan yang muncul seiring dengan usia dan waktu.

Better Homes & Gardens menuliskan, secara tradisional praktik kuno kokedama mengandalkan pencarian bahan-bahan liar, seperti rumput dan lumut hidup, untuk membangkitkan rasa dari musim dan lingkungan.

Namun, para tukang kebun rumahan meniru estetikanya tanpa harus melakukan perjalanan ke hutan belantara.

Belakangan, kokedama gantung dikenal sebagai tanaman tali Jepang.

Nah, selain bisa menjadi karya seni hidup yang mempercantik rumah kita, tanaman gantung ini juga unik, mudah dibuat dan dirawat, dan hemat ruang tentunya.

Memilih tanaman

Kokedama

Untuk tanaman kokedama, kita harus memilih tanaman yang dapat tumbuh dengan baik di bawah sinar matahari dalam ruangan, yang tidak terpapar sinar matahari langsung.

Beberapa jenis tanaman yang bisa dipilih, antara lain:

  • Bromelia.
  • Philodendron.
  • Photos.
  • Peace lily.
  • Anthurium.
  • Dracaena.
  • Pakis, dan
  • Tanaman herbal (mint, basil, rosemary, dan lainnya).

Bahan dan cara membuat

Beberapa bahan yang perlu dipersiapkan, antara lain:

  • Tanah bonsai organik.
  • Lumut gambut.
  • Air.
  • Tanaman hias kecil.
  • Sphagnum moss lembaran (hidup atau diawetkan), dan
  • Tali rami atau tali pancing.

Secara singkat, cara membuatnya adalah sebagai berikut:

1. Buang tanah yang berlebih hingga akar tanaman terlihat.

2. Bungkus akar dengan lumut sphagnum basah, lalu ikat dengan tali. Ini akan menjaga akar tanaman tetap lembap dan sehat.

3. Campur lumut gambut dan tanah bonsai dengan perbandingan 7: 3, kemudian tambahkan air sampai tercapai konsistensi lempung.

4. Lapisi pangkal akar dengan campuran lumpur hingga membentuk bola. Gunakan kesempatan ini untuk membentuk kokedama dengan hati-hati dan sabar.

5. Tutupi bola dengan lumut lembaran. Letakkan bola di atas lumut yang sudah ditata rapi tersebut, lalu lingkarkan di sekelilingnya.

6. Bungkus tali di sekitar bola sampai lumut aman. Terkadang untuk membuatnya rapi dan mendekati sempurna perlu beberapa kali percobaan, jadi bersabarlah.

Tapi yang perlu di ingat bahwa pola pikir wabi-sabi menghargai kapasitas setiap individu untuk melakukan perbaikan dan menghargai keindahan dalam ketidaksempurnaan.

Kokedama

Secara tradisional, kokedama diletakkan di atas kayu apung atau gerabah buatan tangan.

Cara itu dianggap merupakan cara yang indah dan sederhana untuk memamerkan kreasi kokedama secara sementara, atau untuk dipercantik dari waktu ke waktu.

Namun, kita bebas memajangnya dengan hasil kreasi sendiri.

Kita bisa menciptakan efek yang sangat dramatis dan begitu cantik dengan menampilkan beberapa kokedama gantung pada ketinggian yang berbeda-beda.

Pastikan kamu mampu merawatnya dengan baik.

Kebanyakan kokedama perlu disiram dengan baik, namun kamu mungkin perlu menyesuaikan frekuensi penyiraman dengan kebutuhan sesuai kondisi.

Nah, berikut ini beberapa langkah untuk merawat kokedama :

1. Siapkan wadah, wastafel atau bak mandi dengan air bersuhu ruangan. Sesuaikan wadahnya dengan ukuran kokedama milikmu.

2. Tempatkan tanaman kokedama ke dalam wadah berisi air tersebut lalu biarkan terendam selama 20 menit.

3. Angkat kokedama dari air dan biarkan menetes mengering selama sekitar 20 menit, sebelum kokedama dikembalikan ke tempatnya.

4. Siram kembali setelah kokedama terasa relatif lebih ringan dan kering. Daun yang kering dan garing menandakan tanaman kurang air, sementara daun yang lembek, cokelat atau lembap menandakan terlalu banyak air.

Nah, untuk jadwal menyiramnya kita tak perlu memikirkannya terlalu keras, cukup di sesuaikan dengan kondisi kokedama itu sendiri.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Membuat Kokedama, Seni Merangkai Tanaman Hias ala Jepang", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2020/11/16/120140820/membuat-kokedama-seni-merangkai-tanaman-hias-ala-jepang?page=3.


SumberKOMPAS.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm