Menurut ahli tata krama dari New York dan pendiri Beaumont Etiquette, Myka Meier kepada New York Post, dalam situasi apapun sebaiknya kamu menghindari untuk menjadi pusat perhatian.
Pasangan yang sedang berbahagia di atas pelaminan harus menjadi yang paling diperhatikan di sana.
"Menghilanglah ke balik layar, tetaplah bersikap hormat dan waspadai ekspresi wajahmu," ujarnya.
Jika kamu merasa tidak benar-benar yakin untuk menghadiri pernikahan mantan tanpa menciptakan drama tidak penting, maka jangan hadir.
4. Apakah masih ada perasaan yang belum terselesaikan?
Apakah kamu merasa resah memikirkan mereka ke luar dari tempat pernikahan sebagai pasangan suami-istri resmi?
Atau, apakah hatimu berdebar kencang ketika melihat nama mantan pada undangan pernikahan?
Sebaiknya kamu tidak datang, jika kamu masih memiliki perasaan terhadap mantanmu dan masih memendam keinginan untuk mempertahankan hubungan di masa lalu dengannya.
Diungkapkan oleh direktur kreatif Cataliyst Wedding Company dalam sebuah unggahan, bahwa mantanmu telah berkomitmen untuk bersama orang lain.
Jika kamu tidak bisa hadir dan memberikan dukungan sepenuhnya atas keputusannya, maka sebaiknya kamu tinggal di rumah saja.
Sebab, dengan menyaksikan seseorang yang masih kamu sayangi mengikat cinta abadi bersama orang lain tidak akan membantumu melupakannya dan hanya akan menimbulkan kenangan yang tidak menyenangkan.
Jadi, seharusnya secara otomatis kamu bisa menolak undangan tersebut, jika masalahnya adalah masih menyimpan perasaan pada mantan kekasih.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Haruskah Kita Hadir di Pernikahan Mantan Kekasih?", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2020/12/15/114239320/haruskah-kita-hadir-di-pernikahan-mantan-kekasih?page=3.